SIGI – Proses renovasi Sekolah Rakyat (SR) yang dibangun di lingkungan Sentra Nipotowe Palu, kini mendekati tahap akhir. Sekolah ini akan menjadi Sekolah Rakyat pertama di Provinsi Sulawesi Tengah, dan ditargetkan mulai menerima peserta didik pada Juli 2025.
Untuk memastikan kesiapan fisik dan teknis, Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) bersama Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU), turun langsung meninjau proses renovasi Sekolah Rakyat di Sentra Nipotowe, Jumat (20/6).
Bagian Humas Sentra Nipotowe Palu Astrid mengatakan, dalam kunjungan itu Kemensos RI melalui Sentra Nipotowe menegaskan kembali, pentingnya menjaga aspek aksesibilitas dalam setiap tahapan pembangunan. Kehadiran bangunan yang ramah bagi penyandang disabilitas dinilai bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai prinsip dasar yang harus diintegrasikan sejak awal.
“Sejak awal, desain bangunan di Sentra Nipotowe sudah disusun dengan pendekatan inklusif. Kami ingin memastikan bahwa, semangat ini tetap terjaga dalam proses renovasi, agar tidak ada anak yang merasa terpinggirkan karena keterbatasan akses,” ungkap Satriadi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sentra Nipotowe Palu.
Satriadi mengingatkan bahwa, hal ini merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas serta Peraturan Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.
“Ketentuan teknisnya sudah sangat jelas, tidak ada alasan untuk mengabaikannya. Pembangunan Sekolah Rakyat ini harus menjadi contoh nyata bahwa, fasilitas pendidikan bisa inklusif sejak dari tahap perencanaan hingga implementasi,” lanjutnya.
Sementara itu Astrid mengayakan, Sentra Nipotowe berharap proyek pembangunan ini tidak hanya menghasilkan fasilitas pendidikan yang layak secara fisik, tetapi juga menjadi sekolah inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan seluruh peserta didik, termasuk anak-anak penyandang disabilitas.
Proses renovasi Sekolah Rakyat ini mencakup pembangunan berbagai fasilitas utama seperti ruang kelas, asrama, laboratorium, rumah dinas guru, dan area aktivitas siswa lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Intan Permata Sari, Kepala Subdirektorat Wilayah IV Kementerian PU, menyatakan, komitmennya untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang inklusif. Ia meminta kepala proyek, untuk segera melakukan perbaikan dan memastikan setiap detail renovasi memenuhi standar aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
“Peluncuran tinggal beberapa minggu lagi dan kami meminta agar jumlah tenaga kerja ditambah dan seluruh pekerjaan diselesaikan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas bangunan. Termasuk memastikan seluruh fasilitas benar-benar ramah disabilitas,” ujar Intan.
Dirinya juga menegaskan, kesiapan pihaknya untuk menambah jam kerja atau shift demi memastikan target pembangunan dapat terpenuhi sesuai jadwal.
“Yang terpenting adalah memastikan seluruh bangunan aman, layak, dan siap digunakan saat peluncuran nanti,” tambahnya.
Dengan tenggat waktu yang semakin dekat, seluruh pihak terus bekerja keras agar peluncuran Sekolah Rakyat dapat terlaksana sesuai jadwal pada Juli 2025.
Reporter: Hady/*