PALU- Institut Hijau Indonesia bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Panca Marga (PM) Palu menggelar seminar nasional dengan tema ” Kaum Muda Menatap Demokrasi Dalam Agenda Transisi Kepemimpinan Nasional dan Daerah, bertempat di Auditorium Kiesman Abdullah, STIA PM Palu, Jalan Dayodara, Kota Palu, Sabtu (21/9).
Ketua Institut Hijau Indonesia Chalid Muhammad membahas hubungan penting antara isu lingkungan dan keputusan politik, mengutip peringatan United Nations Environment Programme (UNEP) tentang tiga krisis planet—perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati dan polusi.
Ia menyoroti bahwa pilihan gaya hidup, dominasi modal, dan kepemimpinan yang buruk merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap masalah global tersebut.
Chalid berpendapat bahwa keputusan politik terkait isu lingkungan pasti dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi, yang sering kali mengarah pada kebijakan merusak lingkungan.
Ia menyerukan para pemimpin muda untuk bangkit, mengkritik struktur oligarki yang mana kekuatan ekonomi mengendalikan keputusan politik, khususnya dalam industri seperti minyak kelapa sawit dan pertambangan.
Chalid menggarisbawahi pentingnya keadilan sosial dan ekologis serta mendorong kaum muda untuk membentuk masa depan Indonesia dengan tidak membiarkan kepentingan politik egois mendominasi ruang demokrasi.
Terakhir, ia menyebutkan upaya berkelanjutan dari Institut Hijau Indonesia untuk mendidik kaum muda, yang bercita-cita menciptakan pemimpin masa depan dengan perspektif yang seimbang tentang keadilan ekologi dan sosial.
Ketua STIA PM Palu Dewi Cahyawati Abdullah menekankan pentingnya pertemuan saat ini untuk membahas demokrasi di Indonesia.
Ada kekhawatiran atas perubahan hakikat demokrasi, terutama pasca pemilu 2024, di mana uang dan kekuasaan tampaknya lebih mendominasi gagasan dan pengalaman.
Olehnya Ia menyoroti Pemilihan kepala daerah mendatang, dengan fokus pada isu-isu seperti kemiskinan dan pengangguran di Sulawesi Tengah, dan bagaimana hal ini dapat diatasi melalui kepemimpinan lebih baik.
Ia mendorong kaum muda untuk terlibat dalam diskusi tentang masa depan negara dan menanggapi demokrasi secara serius, dengan ajakan untuk turut berpartisipasi aktif dalam proses perbaikan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Institut Hijau Indonesia dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Panca Marga (PM) Palu.
Reporter : IKRAM