Semangat Dakwah Guru Tua dan Kejayaan Unisa

oleh -
Rektor Unisa, Hamdan Rampadio

PALU – Prestasi dan kejayaan kampus Universitas Alkhairaat (Unisa), tidak terlepas dari semangat perjuangan pendidikan dan dakwah yang dibawa Pendiri Alkhairaat, HS Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua, yang membangun dan mendirikan Alkhairaat dengan tulus, untuk masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

Demikian dikatakan Rektor Unisa, Dr. H. Hamdan Rampadio, Jumat (07/07) di ruang kerjanya.

Selaku Abnaulkhairaat, kata dia, tidak ada alasan untuk tidak mengikuti rekam jejak Guru Tua yang sudah berjuang memberikan yang terbaik di negeri ini.

“Karena sebelumnya, masyarakat Sulawesi Tengah belum mengenal dengan benar ajaran Islam,” terang Rektor.

Sebab lanjutnya, pada saat itu sebagian masyarakat Sulawesi Tengah sendiri sudah berstatus agama Islam melalui ulama besar lainnya, termasuk Dato Karama yang saat ini dimakamkan di Kampung Lere. Perjuangan dakwah Islam tersebut dilanjutkan oleh Guru Tua yang berkeliling sampai berbulan-bulan.

BACA JUGA :  Panitia Gerak Cepat Bersihkan Sampah di Lokasi Milad Alkhairaat

Dalam berdakwah, Guru Tua tidak sendiri, namun ditemani oleh beberapa orang murid-muridnya.

“Kendaraan yang digunakan pun hanya gerobak, bahkan ada yang berjalan kaki,” terang Rektor.

Dia menjelaskan, keikhlasan dan ketulusan perjuangan dakwah Guru Tua itu, harus ditanamkan dalam setiap benak abnaulkhairaat, dengan terus menyebar kebaikan.

“Alkhairaat tidak dibangun dengan  modal besar, tidak pula dengan kekuatan lobi-lobi politik yang mapan,” tekannya.

BACA JUGA :  PP HPA: Statemen Habib Abu Bakar Al Attas Mewakili Pribadi, Bukan Alkhairaat

Dia menyatakan, ketulusan dan keikhlasan dakwah Guru Tua itulah yang tertancap dalam setiap benak masyarakat, ibarat akar pohon yang mencapai sumber air dibawah tanah, sehingga tidak akan pernah mati, dan tidak akan pernah bisa tergoyahkan oleh situasi seperti apapun.

Sama halnya dengan kampus Unisa saat ini, tidak akan pernah bisa goyang sekalipun tertiup angin keras, karena semua civitas akademik memiliki semangat sebagaimana yang ditunjukan Guru Tua di masa lampau, sehingga menjadikan Unisa tetap berjaya, bahkan menjadi perguruan tinggi swasta terbaik di Sulteng.

“Unisa saat ini juga sudah menandatangi MoU dengan Tohoku University dari Sendai Negara Jepang,” sebutnya. (YUSUF)