PALU- Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Wilayah Sulawesi Tengah, hingga 2017, sudah membawahi 17 sekolah Islam terpadu di provinsi ini. Perkembangan SIT ini berjalan selama empat tahun terakhir sejak tahun 2013.
“Saat itu jumlah kita masih tiga, sekarang sudah tujuh belas,” kata Ketua JSIT Sulawesi Tengah Mahmud Yunus, saat memberikan pengantar pada peserta MUSWIL II, Jumat (24/11).
Sekolah ini tersebar di sembilan kabupaten di Sulawesi Tengah. Pengurus SMP sebanyak satu sekolah, SD sebanyak empat dan selebihnya adalah PAUD/TK.
Dia mengatakan, ini adalah sesuatu yang membanggakan, dimana SIT telah menangani secara professional dunia Pendidikan, sesuai dengan visi-misi SIT.
Adapun sekolah tersebut masing-masing dari tiga TKIT menjadi 10 TKIT, satu SDIT menjadi enam SDIT dan sebelumnya belum ada SMPIT hingga kini sudah terdapat satu SMP-IT.
“Telah terjadi peningkatan jumlah pertumbuhan SIT di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 400 persen,” kata dia.
Dari sejumlah SIT itu, kata dia, masih 70 persen yang memiliki sertifikat JSIT. “Dan Insya Allah saat pembukaan akan kita berikan sertifikat keanggotaan SIT yang belum dapat sertifikat anggota,” ujarnya.
Sebaran SIT itu yaitu Sembilan dari Palu, Donggala satu, Sigi satu, Poso satu, Morowali satu, Toli-Toli satu, dan Banggai tiga.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal JSIT Indonesia, Suhartono MPd, mengatakan, di Indonesia awalnya pada tahun 1992-1993 masih sebanyak tiga sekolah, sekarang jumlahnya sudah mencapai 2050.
Suhartono menambahkan dalam survey orang tua, guru-guru SIT memiliki keikhlasan dan perubahan akhlak yang nyata pada anak. Itulah kata dia, membuat orang percaya dengan kualitas SIT.
Dalam pengarahan ini, hadir pula para pengurus JSIT Sulteng Moh Iqbal Mustamin, Wiwik Jumatul Rofi’ah, Naufal A Rahman, Rahmawati Ottoluwa dan lain-lain.
Muswil II JSIT ini akan dibuka pada Sabtu (25/11) di Gedung Aula LPMP Palu. (NANANG)