PALU – Selama Oktober 2022, Kota Palu mengalami deflasi sebesar 0,20 persen. Angka ini dipengaruhi oleh penurunan indeks harga/deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (2.62 persen); diikuti kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,16 persen); serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,06 persen). Sebaliknya kenaikan indeks harga/inflasi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (1,14 persen), diikuti kelompok transportasi (0,85 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,76 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,74 persen), kelompok pendidikan (0,36 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,03 persen), serta kelompok kesehatan (0,04 persen).
Sementara kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya pada bulan Oktober terpantau stabil.
Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS) Kota Palu GA Nasser mengatakan, laju inflasi tahun kalender sebesar 5,07 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Oktober 2022 terhadap Oktober 2021) sebesar 6,08 persen.
Menurut Nasser deflasi Kota Palu bulan Oktober 2022 disumbangkan oleh andil negatif kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,67 persen); kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,01 persen), serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil dibawah 0,01 persen.
Sebaliknya andil inflasi disumbangkan oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,23 persen); kelompok transportasi (0,13 persen) kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,06 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,05 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,01 persen) kelompok pendidikan (0,01 persen), serta kelompok kesehatan juga memiliki andil positif terhadap inflasi, namun andilnya dibawah 0,01 persen. Sedangkan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya tidak memberikan andil pada indeks harga konsumen Kota Palu bulan Oktober 2022.
“Dari 90 kota pantauan IHK nasional pada Oktober 2022, 29 kota mengalami inflasi dan 61 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,76 persen dan terendah di Kota Cilacap, Sintang dan Gorontalo masing-masing sebesar 0,01 persen.
Deflasi tertinggi terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,48 persen serta terendah di Kota Sampit sebesar 0,01 persen, Kota Palu mengalami deflasi sebesar 0,20 persen. Inflasi Kota Palu menempati urutan ke-59
secara nasional, dan urutan ke-10 di kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua),” ujar GA Nasser kepada media, Selasa (1/11).
Reporter Irma