PALU – Dua puluh tahun. Angka itu bukan sekadar hitungan waktu, melainkan saksi bisu setiap tetes keringat, pengorbanan, dan kesetiaan tanpa pamrihnya kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu yang diberikan oleh Yusrin.

Ketika nama Yusrin disebut dalam acara Pelantikan PPPK Tahap II Kementerian Agama Tahun2025, dan selembar Surat Keputusan (SK) Aparatur Sipil Negara (ASN) diserahkan ke tangannya, rasa syukur dan haru menggema dalam batinnya. Ini bukan akhir, ini adalah penobatan dari dua dekade pengabdian sejati Yusrin.

Ketekunan dan loyalitas Yusrin ditunjukkannya kepada UIN Datokarama, sejak ia diberikan kepercayaan sebagai sopir pimpinan. Pekerjaan itu dijalani bertahun – tahun dengan sabar dan ikhlas.

Ia tidak malu dan berputus asa dengan pekerjaan yang dijalaninya. Sebaliknya, bekerja di dunia perguruan tinggi, menjadi kesempatan bagi Yusrin untuk menata masa depan. Ia mulai kuliah menempuh pendidikan jenjang strata satu dan strata dua.

Hasilnya, Yusrin menjadi salah satu PPPK Tahap II UIN Datokarama yang bergelar magister dan dilantik oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kamis 23 Oktober 2025.

Selain Yurin, Firman juga salah satu PPPK yang dilantik dengan masa pengabdian 17 tahun. Disusul Supratman dengan masa pengabdian 12 tahun. Kemudian Ismail dengan pengabdian 10 tahun, berikutnya Anas yang telah mengabdi selama 8 tahun, dan terakhir Muamar Khadafi yang telah bekerja selama 7 tahun.

“Semoga Saudara sekalian menyadari bahwa proses panjang ini merupakan buah kesabaran dan ketekunan dalam menyelesaikan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Proses seleksi ini adalah ikhtiar dan perjuangan yang muaranya harus menjadi pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Menteri Agama RI Nasaruddin Umar dalam sambutannya pada pelantikan serentak PPPK Tahap II Kementerian Agama, Kamis 23 Oktober 2025.

Menag menegaskan bahwa ASN Kemenag harus memiliki dua kompetensi utama: High Tech dan High Touch. “ASN Kemenag tidak cukup hanya high tech, menguasai teknologi informasi dan sains, tetapi juga harus high touch — memiliki pendekatan kemanusiaan, pelayanan yang ramah, penuh cinta, dan memberi kesan baik bagi masyarakat,” ujarnya.

Menag menekankan bahwa ASN tidak boleh hanya menunggu masyarakat datang untuk dilayani, tetapi harus aktif menjemput dan menghadirkan solusi bagi kebutuhan publik.

Sementara itu, Rektor UIN Datokarama Profesor Lukman Thahir mengapresiasi 26 honorer UIN Datokarama yang resmi diangkat menjadi ASN PPPK Tahap II UIN Datokarama Tahun 2025.

“Saya bangga dan saya senang, kalian semua telah berhasil menjadi ASN. Saya berharap kalian dapat meningkatkan kinerja, dan bekerja dengan baik untuk UIN Datokarama,” imbuhnya.

Rektor Profesor Lukman Thahir meminta kepada PPPK Tahap II UIN Datokarama agar bersungguh – sungguh dan loyal terhadap lembaga.

“Saya mengetahui bahwa kalian sebelumnya telah berkontribusi dan hari ini negara mengapresiasi kontribusi kalian semua. Maka, jagalah perjuangan ini,” ujarnya.***