Sektor Pertanian di Morut Sumbang 28 Persen Pertumbuhan Ekonomi Daerah

oleh -
Staf Khusus Menteri Pertanian RI, Yesiah Ery Tamalagi menyerahkan handsprayer secara simbolis kepada salahsatu perwakilan kelompok tani diruang Pola Kantor Bupati, Senin (7/8) sore. Foto : Ist

KOLONODALE – Pertanian merupakan sektor penting dalam menyumbangkan pertumbuhan ekonomi di Morowali Utara (Morut).

“Pertanian menyumbangkan 28 persen bagi pertumbuhan ekonomi daerah kita. Karena itulah pertumbuhan ekonomi kita menjadi nomor satu di Sulawesi dan nomor dua di Indonesia,” aku Delis Djulkerson Hehi selaku Bupati Morowali Utara dalam acara penyerahan bantuan alsintan, pupuk organik dan bibit sawit diruang Pola Kantor Bupati, Senin (7/8) sore.

Menurunya, pada tahun awal pemerintahan mulai menata pertanian dengan melakukan pemetaan berdasarkan potensi dan komoditas apa yang cocok untuk ditanam. “Pemetaan potensi dan komoditas berbasis kewilayahan dilakukan oleh IPB Bogor. Karena itu bulan ini juga kita akan lakukan rembug pertanian melibatkan semua PPL, KTNA dan kelompok tani di Morowali Utara,” jelas Delis.

Dengan pemetaan ini, lanjut Delis, tidak akan ada tumpang tindih komoditas serta semua terkait dari pembibitan, saprodi sampai pupuk akan pada komoditas yang cocok dengan daerah itu.

Selain itu, pemerintah daerah juga akan menyekolahkan PPL agar menjadi petugas lapangan spesialisasi komoditas tertentu.

“Kita mulai dengan membuat BPP menjadi tempat pelatihan dan kebun percontohan. Setelah itu tenaga PPL kita sekolahkan ke balai balai pertanian terbaik di luar Sulteng. Dengan begitu ke depan Morowali Utara akan punya komoditas unggulan yang dikenal masyarakat Indonesia,” kata Delis.

Khusus bagi PPL mendapat bantuan 10 unit sepeda motor untuk membantu tugas-tugas mereka terutama yang berhadapan dengan luasnya tempat tugas.

Dalam keterangan tertulis diterima Media Alkhairaat.id. Rabu (9/8), Staf Khusus Menteri Pertanian RI, Yesiah Ery Tamalagi yang menyaksikan penyerahan bantuan tersebut berharap para petani mampu memanfaatkan bantuan yang berasal dari pemerintah, karena bantuan tersebut menggunakan uang negara.

“Sudah menjadi tugas utama jajaran Kementan untuk memaksimalkan produksi pertanian melalui berbagai program. Karna itu kami berharap bantuan ini digunakan semaksimal mungkin, terutama karena dunia saat ini tengah menghadapi ancaman el nino yang pasti berdampak bagi pertanian,” harap Yesiah Ery Tamalagi.

Selama ini Dinas Pertanian Morowali Utara melakukan gerakan Morut Gempar (gemar menanam pekarangan), Morut Pajeko (pengembangan komunitas unggulan jagung) dan Morut Mesube.

Bantuan yang diserahkan berasal dari APBD dan APBN yakni traktor roda empat untuk dua kelompok, handsprayer 893 unit, mesin paras 176 unit, sensor kecil 50 buah, handtraktor enam unit, pupuk organik cair 20.788 liter, bibit sawit 2900 pohon, alat pipil jagung tujuh unit, pengembangan lahan produktif 80 hektar, irigasi perpipaan untuk empat kelompok tani, herbisida 243 kelompok tani, POC – 393 kelompok tani, dan 10 unit motor penyuluh pertanian bantuan bupati.

Sedangkan untuk peternakan, yaitu sapi untuk kelompok, ayam pedaging untuk dua kelompok, itik untuk dua kelompok, dan kambing untuk kelompok.

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG