PALU- Gubernur Maluku Utara (Malut) K.H.Abdul Gani Kasuba (AGK) menyebutkan Sekolah (madrasah) Mualimin Alkhairaat (saat ini gedungnya digunakan SMK Alkhairaat) sebagai cahaya menerangi Kota Palu.
“Sewaktu sekolah tersebut dibangun 1952 dari hasil dagangan menjual kain Habib Sayid Idrus Bin Salim Aljufri banyak yang mencemooh. Utuk apa bangun sekolah begitu besar siapa mau sekolah,”kenang AGK kala itu sebagai murid Sis Aljufri saat syukuran rehabilitasi pembangunan SMK Alkhairaat, di Jalan Sis Aljufri,Kota Palu, Selasa (2/5).
Ia menyebutkan, Habib punya bahasa waktu itu “Insya Allah sekolah ini akan seperti cahaya menerangi Palu, sehingga orang berdatangan dari seluruh penjuru Indonesia Timur.
“Tapi lama-lama sampai di Kota Palu, cahaya itu semakin kecil, tetapi dari jauh orang melihat cahaya besar,” katanya mengenang.
Ia menyebutkan, mereka datang berbondong-bondong dari penjuru Indonesia Timur khususnya, Kota Palu, Kalimantan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Manado, Sanger, Maluku, sampai Papua.
“Dan benar sekali, saya termasuk generasi pertengahan dari Malut bersama Dr. Salim Asegaf (mantan menteri sosial) sekolah di sini,” ucapnya bangga.
Dan dari sekolah inilah ungkapnya, melahirkan menteri, gubernur, bupati/wali kota dan begitu banyak para ulama-ulama.
Ketua Utama Alkhairaat Habib Alwi bin Saggaf Aljufri menyampaikan atas nama ketua utama, warga Alkhairaat dan keluarga habib Idrus menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya atas pemugaran gedung sejarah sekolah pertama Alkhairaat pertama di Kota Palu.
Habib meyebutkan, sekolah ini adalah awal dimana Alkhairaat mengambil peran pertama menebarkan pendidikan. Di madrasah ini tidak hanya proses belajar mengajar, lebih dari itu mengambil peran pengenalan nilai-nilai ajaran agama.
“Sekolah ini juga menjaga tradisi masyarakat dan pengemblengan generasi muda tanamkan akhlak dan budi pekerti luhur, cukup mengambil peran besar dalam sejarah,” imbuhnya.
Gubernur Malut AGK membantu biaya rehabilitasi pembangunan SMK Alkhairaat, dulunya merupakan Sekolah Mualimin pertama Alkhairaat, sebab beberapa kayu bangunan tersebut lapuk.
Rehabilitasi terhadap sekolah tersebut merupakan hasil komunikasi bersama almarhum Habib Sayid Saggaf Bin Muhammad Aljufri.
Reporter: IKRAM/Editor: NANANG