Sekjen Dirjen PHU Kemenag RI Arahkan Kemenag Sulteng

oleh -

PALU – Jajaran Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng bersama Sekretaris Dirjen PHU Kemenag RI, Abdul Djamil melaksanakan rapat bersama terkait pelaksanaan haji tahun ini. Rapat itu dilaksanakan di ruang rapat Kanwil Kemenag Sulteng akhir pekan kemarin.

Di kesempatan itu, Abdul Djamil menyampaikan bahwa penganggaran haji tahun ini terjadi penghematan dari Rp1,13 triliun, dilakukan penghematan sebesar Rp86,7 miliar.

“Walaupun kita di haji khususnya di PHU punya dua sumber  pembiayaan maka seolah-olah enak juga di PHU padahal anggaran kita sangat terbatas. Terlebih untuk mendapatkan anggaran itu tidak semudah apa yang kita inginkan karena melalui mekanisme dan pembahasan dengan Komisi VIII DPR RI,” terangnya.

Sehingga kata dia, dengan anggaran yang terbatas terkadang realisasi rencana yang diusulkan, saat di lokasi sudah kecil karena ketatnya didalam pengawasan.

Dijelaskannya, sebagai perencana pihaknya mengusulkan apa yang diusulkan dari masing-masing Satuan kerja (Satker) yang berjumlah 543 Satker dari pusat Arab Saudi, Kanwil hingga kabupaten/kota harus semuanya mendapat anggaran APBN walaupun kecil.

“Tapi kita harus mensyukuri nikmatnya yang penting kita mendapatkan gaji. Yang kedua tunjangan kinerja, makanya saya ingin sampaikan semoga gaji itu tidak menjadi pagu minus  dan tunjangan kinerja tidak minus pula.

Kalau minus diusulkan segera supaya kita segera adakan revisi, kalau pagu minus satu-satunya belanja pegawai yang bisa dibayarkan walaupun minus, tapi kalau untuk tunjangan kinerja maka harus direvisi dulu baru bisa dibayar. Tidak bisa kalau minus maka dari itu semoga di Palu ini tidak menjadi minus untuk tunjangan kinerja,” jelasnnya

Terkait dengan revitalisasi Asrama Haji Transit Palu,  dirinya berpesan pada Kabid PHU Sulteng selaku PPK dan Kepala Kanwil selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), agar membantu progresnya, sehingga bisa  terselesaikan di akhir tahun.

Menurutnya proyek itu adalah “single yes” bukan “multi yes”.

“Adapun tidak selesainya itu tahun kemarin itu diperpanjang tapi tidak selesai juga, maka ketika kita rapat koordinasi rapat serapan realisasi anggaran kadang-kadang kita memaparkan tidak enak juga selalu disebut haji lagi-haji lagi. Mari kita bangun kebersamaan koordinasi kita laksanakan dengan baik,” harapnya.

Olehnya khusus untuk Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulteng, dia meminta agar melakukan koordinasi dengan Kemenag Sulawesi Selatan yang memiliki pengalaman berharga, karena dua tahun berturut-turut memiliki serapan 100 persen.

Dia menambahkan, terkait dengan realisasi, pihaknya yang ada di Perencanaan Keuangan melihat perkembangan dari realisasi anggaran per tanggal 31 Maret 2017 dari program PHU  Kemenag Sulteng, masih kecil baru 3,28 persen penyerapannya.

Olehnya dia meminta jika tidak ada hal-hal terkait dengan revisi agar segera dilaksanakan. Menurutnya sudah sangat jelas, bahwa tidak akan ada revisi karena target dalam triwulan I paling tidak sudah harus mencapai 20 persen.

“Kalau masih 10 atau 15 persen masih kurang sedikit tapi kalau masih dibawah 10 persen itu masih sangat kecil. Lihat Sulsel serapannya per 31 Maret  sudah 17 persen, jauh kan bedanya,”tandasnya.

Ada lima item yang menjadi pembahasan pokok dalam pertemuan tersebut. Selain penjelasan soal penganggaran haji dan Kosentrasi pada pembangunan revitalisasi asrama haji Palu,  juga dibahas tiga item yakni, persiapan pemberangkatan haji,  persiapan embarkasi antara dan peningkatan kualitas layanan haji. (YAMIN)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.