PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, melaunching Program Bedah Rumah untuk sejumlah masyarakat yang bermukim di Bantaran Sungai, Kelurahan Nunu, Kota Palu, Jumat (28/07).

Launching ditandai dengan penyerahan secara simbolis dana Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS)/Bedah Rumah Pembangunan Baru Rumah Layak Huni kepada masyarakat, masing-masing senilai Rp50 juta oleh Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid.

Hadianto Rasyid menekankan kepada dinas terkait, dalam hal ini Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Palu agar memastikan pekerjaan bedah rumahnya benar-benar baik dan jangan sampai kualitas pekerjaanya tidak bagus.

“Saya harap dari dinas, pastikan pekerjaannya benar-benar baik. Jangan dampak kualitas pekerjaanya tidak bagus, karena memang tujuan kita adalah ba kasih bagus. Kalau komiu (kamu, red) kerja bermain-main dengan kualitasnya, saya tidak mau. Jangan. Pokoknya tidak boleh saya sampaikan,” tegasnya.

Ia juga berpesan kepada masyarakat penerima manfaat bedah rumah, untuk memastikan rumahnya dikerjakan dengan baik dan benar.

“Kalau tidak, komiu lapor dengan saya. Datang ke rumah,” ucapnya

Hadianto menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu yang bekerja sama dengan unsur Forkopimda tengah mengoptimalkan potensi penerimaan daerah, salah satunya adalah pengelolaan parkir agar penerimaan daerah dari parkir betul-betul masuk ke kas daerah dengan jalan yang benar.

“Begitu juga dengan potensi pendapatan daerah yang lain,” jelasnya.

Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh Pemkot Palu ini sesuai dengan peraturan yang ada, tinggal ditegakkan dan dilaksanakan, agar pemanfaatan peraturan daerah yang dikeluarkan oleh Pemkot Palu berjalan.

“Misalnya itu tidak diterapkan, maka Kota Palu akan begini-begini saja. Tidak ada upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu di luar dari peraturan atau mengada-ada, bahkan menyusahkan masyarakat. Kalau itu dilakukan, pasti dari unsur Forkopimda yang menegur pemerintah,” bebernya.

Dia juga menjelaskan, kalau pendapatan daerah di Kota Palu bagus, maka akan kembali kepada masyarakat. Karena kekuatan pemerintah adalah dari penerimaan atau pendapatannya.

“Kita mau kota kita berubah. Kita mau potensi-potensi ini diperbaiki semua, tapi kita butuh ‘peluru’ untuk itu. Kota itu ibarat pistol. Kalau tidak ada pelurunya, apa yang mau ditembak. Maka kota ini harus dibuat berpeluru, agat dia mampu menembak sasaran dengan tepat,” tuturnya.

Oleh karena itu, tambahnya, Pemkot Palu saat ini bertekad untuk mengelola semua potensi yang dimiliki, agar menghasilkan sesuatu dan kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan, baik itu pendidikan, sosial, ekonomi, infrastruktur, dan lainnya.

Kata dia, pemberian BSRS/Bedah Rumah, Pembangunan Baru Rumah Layak Huni diharapkan menjadi awal yang baik bagi Pemerintah Kota Palu untuk ke depan semakin menguatkan program ini.

“Pemerintah Kota Palu berusaha untuk sebaik dan seoptimal mungkin memberikan perhatian kepada masyarakat,” tandasnya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay