PALU – Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahmad Ali (AA)-Abdul Karim Aljufri (AKA) dilepas secara adat kaili di Sou Raja atau Banua Oge, Kelurahan Lere, sebelum mendaftar di KPU Provinsi Sulteng, Kamis (29/08).
Seperti diketahui, Sou Raja merupakan Rumah Adat Kaili yang juga dikenal dengan sebutan Banua Mbaso, didirikan oleh Raja Palu Jodjokodi sekitar tahun 1892.
Sou Raja merupakan tempat tinggal raja dan keluarganya, serta dijadikan sebagai tempat musyawarah adat Suku Kaili.
Bagi Ahmad Ali, menghormati budaya dan adat suatu daerah adalah sebuah keharusan. Olehnya, ia bersama rombongan memilih berkunjung ke Sou Raja sebelum melanjutkan niatan untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin Sulawesi Tengah di KPU Sulteng.
“Kami bersilaturahmi sekaligus pamit kepada tetua adat di Souraja untuk minta restu, kami akan mendaftar ke KPU. Ini satu bentuk kehormatan bagi kami, karena diterima di tempat ini dengan tangan terbuka,” ujar Ahmad Ali.
Hal itu juga diutarakan oleh Hidayat Lamakarate, figur calon gubernur 2020 yang dikabarkan bakal jadi manajer tim kampanye pasangan Beramal (Bersama Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri) pada Pilkada 2024 ini.
“Karena sebagian besar kita yang berada di barisan pasangan Beramal ini adalah masyarakat Lembah Palu, maka kita mengantarkan kandidat kita ke Sou Raja ini sebagai bentuk penghargaan kepada masyarakat adat yang ada di daerah ini,” ungkap Hidayat.
Di Sou Raja, AA-AKA dijemput oleh sejumlah tokoh adat Kaili. Ada Ketua Adat Kota Palu Rum Parampasi, Tomaoge Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Kagaua Karama Labuan Moh Fajar Panggagau.
Selain itu, ada Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Sulteng, H Tjabani dan tokoh agama Habib Sayiid (HS) Ali bin Muhammad Aljufri.
“Semoga apa yang menjadi cota-cita kita menjadi nyata ketika Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri memimpin Sulawesi Tengah,” harap juru kuncj Sou Raja, Mehdi Antara Datupalinge.
Ketua DPD Gerindra Sulteng, Longki Djanggola yang melepas AA-AKA menuju KPU Sulteng, mengajak masyarakat adat agar memilih pemimpin yang menghormati adat istiadat daerah.
“Saya selaku sesepuh masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu, sebagai Tomaoge Kota Palu, memberikan apresiasi kepada calon gubernur kita dan wakil gubernur kita yang ingin datang dan dilepas oleh Banua Oge, ini suatu kehormatan bagi kami,” ujar Longki.
Dia menyebutkan, dalam membangun daerah, khusunya Sulawesi Tengah, perlu untuk melibatkan masyarakat keadatan. */RIFAY