MOROWALI- Pembelajaran guru mendatangi para siswa di rumah masing-masing (pembelajaran luring) di masa pandemi Covid-19, di SDN 8 Bungku Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah berakhir per 14 September 2020.
Kepala Sekolah SDN 8, Djidwan Uno, mengatakan, sebelum pembukaan sekolah, pihak sekolah mengajukan surat permohonan kepada tim Covid-19 setelah itu tim Covid-19 turun melakukan pemeriksaan terkait kesiapan sekolah dari segi kebersihan seperti air kran, sabun, tisu, handsanitaizer, dan alat pengukur suhu tubuh. Dalam permohonan itu dilampirkan juga, surat pernyataan dari orang tua siswa yang mengizinkan anaknya untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Tim Covid-19 kemudian, mengeluarkn surat izin memperbolehkan sekolah di buka kembali.
“Untuk waktu pembelajaran dibagi menjadi dua kelompok, kelompok A dan B, ganjil dan genap. Untuk kelompok A pembelajaran hari Senin, Rabu dan Jum’at. Sementara untuk kelompok B hari Selasa, Kamis dan Sabtu,” sebutnya kepada MAL Online, Rabu (16/09).
Lanjut dalam penjelasannya, per kelasnya hanya menampung 13 siswa. Untuk bangku dan kursi diatur berjarak minimal 1 meter, dan para siswa dianjurkan membawa bekal sendiri.
Djidwan Uno menjelaskan lagi, belajar tatap muka dimulai pukul 07.30-11.00 dan tidak ada istirahat. Siswa juga tidak diperbolehkan meninggalkan tempat duduknya dan keluar kelas kecuali buang air kecil dan cuci tangan. Para siswa datang ke sekolah langsung masuk ke kelas masing-masing. Demikian juga pada saat pulang, orang tua yang menjemput sudah harus berada di depan pintu gerbang sekolah 10 menit sebelum siswa keluar kelas.
Salah satu siswa SDN 8 Bungku Gift Almight mengaku senang dengan dibukanya kembali sekolahnya tersebut, walaupun belum berjalan normal seperti sedia kala.
“Saya sangat senang bisa ketemu dengan teman-teman dan semoga korona cepat hilang dari muka bumi ini,” katanya.
Reporter: Harits
Editor: Nanang