PARIMO – SD Inpres 1 Tolai terapkan kurikulum merdeka belajar mandiri berubah, setelah diluncurkan program tersebut berkomitmen baik pihak sekolah dan komite dalam penerapan sistem pembelajaran.

Kepala SD Inpres 1 Tolai, I Dewa Putu Suka, mengatakan, saat pendaftaran dalam kurikulum merdeka belajar terdapat tiga pilihan yakni mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagai.

“Setelah ada komitmen dari teman-teman dan diketahui oleh komite, sehingga diambil alternatif kedua yakni mandiri berubah,” ungkapnya ditemui, Rabu (09/11).

Ia mengaku, setelah dipelajari apabila mengambil alternatif pertama yaitu mandiri belajar, sekolah masih tetap menggunakan kurikulum 13 akan tetapi dalam pelaksanaannya dalam pembelajaran masuk dalam pengenalan tentang kurikulum merdeka.

Sementara itu, dalam mandiri berubah sekolah sudah melaksanakan kurikulum merdeka yang baru diajarkan pada jenjang kelas 1 sampai 4 pada tahun ajaran 2022-2023.

“Kalau untuk mandiri berbagai itu sudah masuk pada level teratas dan sudah mampu berinovasi, menciptakan dalam pembelajaran,” jelasnya.

Ia menuturkan, untuk saat ini pihaknya telah menerapkan program tersebut dengan plafon merdeka belajar, yang terus dimatangkan dengan mempelajari hal-hal baru, dengan melihat potensi yang ada  serta plafon sumber daya sekolah.

Selama penerapan kurikulum merdeka belajar berjalan dengan baik, bahkan setiap minggunya sekolah melakukan evaluasi terkait K13 yang masih perlu adanya perbaikan berupa pembelajaran dan lain sebagainya.

“Termasuk merdeka belajar, kami bersama-sama belajar ketika terkendala maka kami mencari narasumber baik itu pengawas dan guru-guru yang memahami program tersebut,” ucapnya.

Ia menambahkan, beberapa waktu kedepan pihaknya akan melakukan pertemuan secara interen, membahas tentang rencana aksi nyata berdasarkan tuntutan plafon merdeka belajar terdapat pelatihan mandiri.

“Belum lama ini guru kami membuka plafon kurikulum tersebut, terdapat item evaluasi, assessment dan sudah dikerjakan terdapat enam guru dinyatakan lulus yang masih sebatas evaluasi belum masuk dalam aksi nyata,” pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin