Sayid Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua) : Sang Tokoh Pendidikan yang Inspiratif dan Visioner

oleh -

Oleh ; Prof Dr.Hi. Sagaf Sulaiman Pettalongi, M.Pd.

  1. Prolog

Mengawali uraian manaqib ini, saya ingin mengemukakan bahwa jika dilihat dari tahun berdirinya Lembaga Pendidikan Akhairaat tanggal 30 Juni 1930 M bertepatan tgl 13 Muharram 1349 H, berarti kurang lebih 6 tahun kedepan Alkhairaat akan genap berusia 100 tahun atau 1 abad lamanya.

Moment ini menandakan kalau Sayid Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua) telah berkhidmad untuk agama, umat, negeri dan bangsa di Indonesia terutama dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial sudah hampir 100 tahun lamanya.

Hal ini membuktikan bagaimana keulamaan dan ketokohan Guru Tua dalam upayanya membangun, mendidik pribadi dan menyatukan masyarakat dari berbagai kampung dan daerah di Indonesia untuk datang belajar di Alkhairaat guna mencerdaskan umat, masyarakat dan bangsa khususnya di kawasan timur Indonesia.

Jika kita mencermati gagasan dan konsep-konsep pendidikan dan dakwah Guru Tua yang telah dilakukan dalam kurun waktu masa hidupnya, mulai tahun 1930 saat pertama kali mendirikan Alkhairaat di Palu, umat Islam di Indonesia bagian Timur masih hidup dalam kebodohan dan keterbatasan, mengingat belum adanya tempat (akses) pendidikan Islam di kawasan tersebut.

Kemudian Guru Tua menghadirkan lembaga pendidikan  walaupun dalam serba keterbatasan seperti ketiadaan sarana prasarana, apalagi materi dan non materi. Namun Guru Tua sepertinya yakin benar dengan gagasan dan ikhtiarnya itu, bahwa dengan membangun lembaga pendidikan Alkhairaat, kelak bisa menjadi sarana strategis dalam memberantas dan membebaskan umat dari belenggu kebodohan, kemiskinan dan penjajahan. Semangat dan muarah pendidikan Alkhairaat diantaranya digambarkan dalam syair beliau

إِلَى الْعِلْمِ أَدْعُو وَالتَّقَى كُلَّ مُسْلِمٍ #  بِحَالِي وَمَالِي وَالْيَرَاعِ وَبِالفم

 إِلَى اللَّهِ أَدْعُو وَ هَذَا كِتَابُهُ #  يَبِينُ لَهُمْ مِنْ نُوْرِهِ كُلَّ مُظْلِم

Aku menyeru setiap muslim kepada ilmu dan ketakwaan, dengan kondisiku dan hartaku juga pena dan lisanku. Aku ajak mereka menuju Allah dan ini Kitab-Nya,  menjelaskan tentang cahaya dari berbagai bentuk kegelapan.

بِالْعِلْمِ وَالأَخْلَاقِ إِدْرَاكَ الْمُنَى #  إِنْ رُمْتَ عِلْمًا لَا تَكُنْ مُتَكَبِّرًا 

Artinya :

Dengan ilmu dan akhlak cita-cita akan tercapai, jika ada hasrat memiliki ilmu pengetahuan, janganlah bersikap sombong”

وبالْعِلْمِ يَسْمُوكُلُّ شَعْبٍ فِي الْوَرَى # وَيَنَالُ مَا بَيْنَ الشُّعُوبِ الْمَفْخَرَا#

 وَ الْمَرْءُ قَدْ يَعْلُو عَلَى أَقْرَانِهِ # إِنْ حَظَّهُ فِي الْعِلْمِ كَانَ الْأَوْفَرَا#

Artinya :

“Dengan ilmu setiap bangsa menjadi tinggi di antara umat manusia, dan mencapai kemuliaan di antara bangsa-bangsa. Manusia terkadang mengungguli teman-temannya, jika ia memiliki perbendaharaan ilmu” .