SIGI – Keberadaan satuan tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kecamatan Paloloh, Kabupaten Sigi ternyata tidak hanya sekadar membantu pembangunan infrastruktur dan kegiatan sosial lainnya.
Lebih dari itu, personil yang berasal dari Kodim 1306 Donggala ini ternyata membagikan ilmunya kepada anak-anak, khususnya taktik bertahan hidup (survival).
Seperti yang dilakukan salah seorang anggota satgas TMMD ke-104, Kopral Dua (Kopda) Hendrik kepada anak-anak di Desa Bakubakulu.
Selepas menunaikan sholat jumat, anggota TNI yang juga sehari-harinya bertugas sebagai babinsa di Desa Uentumbu ini membagikan ilmu militernya kepada anak-anak.
Kepada anak-anak yang masih berusia belasan tahun ini, Kopda Hendrik menjelaskan survival secara umum diartikan sebagai kemampuan mempertahankan hidup dalam keadaan kritis. Kemampuan mempertahankan diri tergantung pada sikap mental, pengetahuan dan ketrampilan.
Dijelaskan survival adalah salah satu kemampuan mutlak yang harus dimiliki oleh anggota TNI. Di tengah keterbatasan alat untuk makan di tengah hutan,anggota TNI harus mencari buah-buahan yang ada di sekeliling mereka untuk di jadikan makanan.
“Dulu saat pendidikan kami di ajari tentang survival, jika dalam keadaan terdesak dan terbatas, kita harus bisa memanfaatkan apa yang ada di sekeliling kita untuk di jadikan penyambung hidup” paparnya.
Hendrik yang dikenal cukup ramah dan akrab dengan warga setempat memberikan motivasi kepada anak-anak untuk belajar sungguh-sungguh agar kelak bisa menjadi anggota TNI. Menurutnya, peluang untuk menjadi anggota TNI terbuka lebar kepada siapa saja.
“Jadi siapa saja bisa masuk anggota TNI. Tidak harus kaya. Tapi biar orang miskin kalau pintar dan memenuhi syarat, pasti akan diterima,” ajaknya.(SAM)