POSO – Satuan Tugas Madago Raya gabungan TNI-Polri di Poso, Sulawesi Tengah, kini terus menggencarkan operasi pengejaran terhadap empat Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris, anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Wakasatgas Humas Ops Satgas Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono menjelaskan, atas tewasnya Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, personil Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap ke empat orang DPO teroris Poso.

Selain melakukan pengejaran dengan pergerakan pasukan dalam hutan dan pegunungan, Satgas juga mengerahkan gabungan personil dengan patroli menggunakan kendaraan roda dua hingga ke wilayah perkampungan dan perkebunan warga yang diduga sebagai lokasi pelintasan para DPO.

“Pengejaran terhadap sisa Empat orang DPO terus kita lakukan, kita gencarkan dan tidak akan kita hentikan sebelum mereka menyerahkan diri atau tertangkap,” ungkap AKBP Bronto, dihubungi via telephone, Senin (29/09).

Dia menambahkan, untuk mempersempit ruang gerak DPO teroris, Satgas Madago Raya telah menempatkan personil di beberapa pos sekat kejar maupun pos Pamrahwan di wilayah yang selama ini dicurigai sebagai tempat persembunyian.

Diakuinya, adapun wilayah yang masih menjadi perhatian dan fokus pengejaran para DPO tersebut oleh Satgas berada di tiga wilayah kabupaten, teridrliri dari pegunungan Kabupaten Parimo, Sigi dan pegunungan Kabupaten Poso.

“Selain gencarkan patroli, Satgas juga perketat penjagaan dengan menempatkan personil di pos sekat atau Pamrahwan. Langkah ini kita lakukan untuk mempersempit ruang gerak mereka,” jelas Bronto.

Sebelumnya diketahui, pasca tewasnya pemimpin MIT Poso, Ali Kalora bersama pengawalnya Jaka Ramadhan, di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sabtu 18 September 2021 petang. Kini kelompok DPO teroris tersebut tersisa empat orang. Mereka Adalah, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Reporter : Mansur
Editor : Yamin