POSO – Tim Satgas I Operasi Madago Raya mengajak Yayasan Khalid Bin Walid Poso untuk turut berperan aktif dalam mencegah berkembangnya paham intoleran dan radikal, khususnya yang menyasar anak-anak usia dini yang dinilai rentan terhadap pengaruh ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Bagi Satgas Madago Raya, upaya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Poso, membutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan dan lembaga pendidikan, dinilai sangat penting untuk menciptakan kondisi wilayah yang aman dan kondusif.
Menyikapi ajakan tersebut, Yayasan Khalid Bin Walid Kabupaten Poso menyatakan dukungan penuh terhadap Satgas Operasi Madago Raya dalam upaya mencegah penyebaran paham intoleran dan radikal di wilayah Kabupaten Poso.
Pihak Yayasan Khalid Bin Walid menyampaikan sikap terbuka dan menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan Satgas Operasi Madago Raya.
Yayasan juga mengapresiasi langkah-langkah Satgas yang selama ini konsisten menjaga dan memelihara keamanan di wilayah Kabupaten Poso.
Kerja sama lintas pihak ini diharapkan dapat menjadi benteng kuat dalam menangkal penyebaran paham intoleran dan radikal, sekaligus memastikan Kabupaten Poso tetap terhindar dari aksi terorisme, sehingga tercipta situasi kamtibmas yang aman, damai, dan kondusif secara berkelanjutan.
Yayasan ini dibina oleh Syahrun Sonaru, dengan Ketua sekaligus pendiri Ustaz Sugianto Kaimudin, yang juga dikenal dengan nama Anto.
Keberadaan Yayasan Khalid Bin Walid beserta rencana pendirian pondok pesantrennya mendapat dukungan positif dari masyarakat Muslim, baik di Kelurahan Moengko Lama maupun Kelurahan Moengko Baru.
Yayasan Khalid Bin Walid resmi berdiri pada September 2020 dan beralamat di Jalan Pulau Batam, RT 02/RW 01, Kelurahan Moengko Lama, Kecamatan Poso Kota.
Selain bergerak di bidang sosial dan keagamaan, Yayasan Khalid Bin Walid juga tengah membangun Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Khalid Bin Walid yang berlokasi di Kelurahan Moengko Baru, Kecamatan Poso Kota.
Saat ini, pembangunan pondok pesantren masih berada pada tahap pengerjaan asrama santri, sehingga aktivitas belajar mengajar belum dilaksanakan. ***

