PALU – Sarana pendidikan berupa tiga ruang kelas, mushola dan sanitasi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Alkhairaat Perumnas Balaroa diresmikan, Senin (11/07).

Peresmian sarana bantuan dari Hasene Internasional melalui Yayasan Kafalah Indonesia itu ditandai dengan pengguntingan pita secara bersama oleh Kepala Kementerian Agama Kota Palu, Dr. Nasaruddin L. Midu, Sekretaris Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Ridwan Yalidjama, Direktur Kafalah Indonesia, Muqni Affan dan perwakilan Hasene Internasional, Muhammed Ali.

Usai peresmian, dilanjutkan dengan peninjauan fasilitas tiga ruang kelas, mushola dan sanitasi di lingkungan MI Alkhairaat didampingi oleh Kepala Madrasah, Aswin Darise dan Pengawas Madrasah, Kemenag Kota Palu, Nur Alam.

Peresmian itu juga dirangkai dengan pembagian daging kurban, santunan yatim serta bantuan peralatan sekolah bagi siswa MIS Alkhairaat Perumnas Balaroa.

Hasene adalah Lembaga Kemanusiaan Internasional yang bermarkas di Jerman. NGO ini memiliki perwakilan di hampir 19 negara di dunia.

Selama ini, mereka mengumpulkan donasi dari umat muslim di Eropa, Amerika, dan Australia.

Hasene sendiri menjalankan kegiatan kemanusian dan sosial di Indonesia sejak tsunami Aceh tahun 2004 silam.

Di Indonesia, mitra Hasene dalam menjalankan misi kemanusiaan ini adalah Kafalah Indonesia, yayasan yang bergerak di bidang sosial, keagamaan dan pendidikan, dengan empat prioritas yakni beasiswa yatim, program sosial, peningkatan kapasitas dan pemberdayaan ekonomi.

“Adapun dana yang dibagikan, berasal dari sumbangan para donatur, sebagian besar dari komunitas muslim di Eropa yang berpusat di Jerman,” kata Direktur Kafalah Indonesia, DR. Muqni Affan Abdullah.

Turut hadir sesepuh Alkhairaat, Dr. H. Muhammad Godal, para habaib dan para kepala madrasah di kota Palu.

Ridwan/Mustafa Saggaf Aljufri