Santun Beri Layanan Prima, Pelanggan Kian Percaya

oleh -
1208_Square

MOROWALI – Sebanyak 612 peserta antusias mengikuti program seminar dengan tema “Sejahtera Lewat Dunia Digital” yang dilaksanakan secara virtual di Morowali, Sulawesi Tengah (12/08). Program ini merupakan bagian dari Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Co-Founder GOTOSOVIE, Ewindha Sari dengan materi kecakapan digital berjudul “Peran Literasi Digital di Dunia Lokapasar” dan Founder Kaku Food, Khalid Abdul Rahman dengan tema  “Pengetahuan Dasar dan Aturan Usaha Daring”.

Pemateri ketiga adalah seorang pekerja sosial, Fira Tiyasning Tri Utari yang membawakan tema “Peran Literasi Digital dalam Mengubah Pola Pikir Konsumtif Menjadi Lebih Produktif” serta Hospitality Industry Specialist, Eki Ferdian dengan materi “Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”.

BACA JUGA :  Jaring Aspirasi di Tondo, Warga Minta H. Nanang Perjuangkan Lahan HGB LPN untuk Masyarakat

Jalannya webinar dipandu oleh moderator Agung Cahyono selaku jurnalis TV Senior.

Pemateri pertama, Ewindha, mengatakan, keterampilan memaksimalkan marketing digital, media sosial, analisis data, copywriting, content writing, fotografi dan videografi, editing, dan leadership penting dikuasai untuk mencapai kesuksesan usaha daring.

Berikutnya, Khalid, mengungkapkan, dalam berbisnis daring, harus ditetapkan visi atau tujuannya. Operasional usaha bisa dimulai sesegera mungkin sesuai kemampuan modal dan keterampilan yang tersedia sambil terus dikembangkan serta ditingkatkan dalam perjalanannya mencapai visi usaha.

“Pengusaha yang baik adalah pengusaha yang bertumbuh dan belajar,” imbuhnya.

Sebagai pemateri ketiga, Fira memberikan tips bagaimana mengontrol hasrat konsumtif, yakni memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan.

BACA JUGA :  DPRD Kota Palu Gelar Rapat Paripurna Bahas Jawaban Wali Kota atas Raperda Perubahan APBD 2024

“Buat anggaran belanja, kurangi kunjungan ke laman-laman belanja daring, jangan mudah tergiur diskon, hingga hapus aplikasi belanja daring dari ponsel,” urainya.

Adapun Eki Ferdian, sebagai pemateri terakhir, mengatakan, lindungi diri dari pelanggaran hak cipta, dengan tidak menggunakan karya orang lain untuk komersil tanpa izin, mencantumkan informasi sumber, berikan kompensasi sesuai ketetapan jika menggunakan karya cipta berbayar milik orang lain, atau gunakan karya cipta bebas lisensi di situs penyedia karya cipta gratis.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

BACA JUGA :  Peringkat Daya Saing Digital Indonesia Meningkat: Sulteng Provinsi 10 Besar Terbawah

Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana pengaturan waktu promosi usaha daring. Narasumber menjelaskan bahwa lewat media sosial, idealnya promosi dibagikan sekali sehari. Jika konten promosi yang akan dibagikan banyak, beri jeda waktu satu jam dan batasi dalam sehari hanya lima kali promosi.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***