PALU – Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri mengatakan, kepergian Syarifah Sa’adiyah binti Sayyid Idrus bin Salim Al Djufrie adalah peristiwa kehilangan seorang wanita Islam, khususnya Islam Alkhairaat.
“Syarifah Sa’adiyah kini akan bertemu dengan ayahnya, Habib Idrus bin Salim Aljufri. Sampaikan kepada mereka, bahwa kami masih setia dengan garis yang diperjuangkan Habib Idrus bin Salim Aljufri,” kata Habib Ali saat pelepasan jenazah di kediaman almarhumah, di Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan Baru, Senin (21/12).
Habib juga mengatakan, kecintaan masyarakat kepada Hj. Syarifah Sa’adiyah karena ia suka memperhatikan orang dan suka membantu dalam segala hal.
“Tentu ini menjadi perhatian kita semua, khususnya bagi anak-anak yang ditinggalkan untuk selalu menanamkan kecintaan sang ibu dengan melakukan apa yang telah dilakukan selama hidupnya,” pesan Habib Ali.
Siang tadi, ribuan jemaah menyemut membanjiri kompleks pemakaman Syarifah Sa’adiyah binti Sayyid Idrus bin Salim Al Djufrie, di Masjid Alkhairaat, Jalan SIS Aljufri.
Syarifah Sa’adiyah dimakamkan tepat bagian kepala saudara laki-lakinya, Habib Muhammad bin Idrus Aljufri dan bersebelahan dengan saudara sepupunya, Habib Saggaf bin Syech bin Salim Aljufri (ayah dari mantan Mensos, Salim Segaf Al-Jufri)
Sebelum dimakamkan, ribuan jemaah terlebih dahulu melayat di rumah duka Jalan Wahid Hasyim, nomor 07 Palu Barat.
Saking banyaknya jemaah yang melayat, shalat jenazah dilakukan sebanyak empat kali karena banyak jemaah yang berebutan ingin menyalatkan.
Pertama di rumah duka, kemudian di Masjid Jami Kampung Baru, tak jauh dari kediamannya. Dari sana, jenazah diusung dan diantar ribuan jemaah menuju kompleks Alkhairaat.
Di kompleks Alkhairaat, almarhumah kembali dishalatkan di halaman bangunan lama Alkhairaat, tempat yang sama ketika sang ayah, Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua pernah disholatkan serta di dishalatkan di dalam Masjid Alkhairaat.
Ketua Umum Wanita Islam Alkhairaat (WIA) ini memang sangat dicintai masyarakat. Tidak hanya di kalangan abnaulkhairaat saja, namun juga masyarakat pada umumnya, karena kepribadiannya yang tidak pernah memilih dan memandang rendah siapa saja yang ingin bertemu.
Oleh anak-anaknya, almarhumah yang akrab disapa Ibu Diah ini adalah ibu sangat cinta dengan anak-anaknya maupun yang tinggal di rumah.
“Iya juga ada ibu yang mengajak memuliakan tamu. Iya menyuruh kami anak-anaknya untuk membuat rumah yang besar dan kamar bagus agar bisa ditempati tamu, khususnya tamu-tamu Guru Tua saat Haul,” tutur salah satu putranya, Habib Hasan Alhabsyi.
Reporter : Hady
Editor : Rifay