Diriwayatkan sahabat Anas bin Malik Rasulullah s.a.w. bersabda “Pada malam Idul Fitri Allah membayarkan pahala orang-orang yang berpuasa Ramadhan, lalu Allah memerintahkan kepada malaikat-malaikatNya di pagi hari itu agar turun ke bumi.

Mereka lalu berdiri di ujung-ujung jalan dan pintu-pintu masuk perkampungan seraya menyerukan kepada mahluk di bumi ini dengan suara lantang yang didengarkan oleh semua mahluk bumi kecuali manusia dan jin:

Wahai umat Muhammad keluarlah kepada Tuhanmu Yang Maha Besar, Menerima hal kecil, Membalas dengan kebesaran, Memaafkan dosa besar.

Ketika mereka mulai berduyun-duyun ke masjid-masjid dan mendirikan sholat dan berdoa, maka Allah tidak mendengar permintaan mereka kecuali mengabulkan hajatnya, memberi permintaannya dan mengampui dosa-dosanya. Lalu mereka keluar dari masjid dalam keadaan diampuni oleh Allah”.

Demikianlah suasana alam raya, tanpa diketahui manusia dan jin. Manakala para malaikat menyambut orang-orang telah kembali kepada kesucian.

Sebagai langkah untuk menuju kesucian. Di akhir-akhir Ramadhan, pastikanlah bahwa kita telah membayar zakat fitrah. Zakat ini berfungsi untuk menyucikan segala kekurangan-kekurangan kita dalam beribadah di bulan Ramadhan.

Lalu memperbanyak membaca takbir pada malam Iedul Fitri. Waktunya dari terbenam matahari malam Hari Raya sehingga imam mengangkat takbiratul ihram sholat ied. Juga menghidupkan malam Idul Fitri dengan memperbanyak beribadah kepada Allah.

Melantunkan kalimat takbir juga merupakan ibadah yang dianjurkan pada malam Idul Fitri.

Dalam sebuah hadist riwayat Udah bin Shamit Rasulullah bersabda: “Barang siapa menghidupkan malam Ied dengan beribadah kepada Allah, niscaya hatinya tidak akan mati di hari dimana hati-hati manusia telah mati” (H.R. Thabrani).

Kemudian, mandi, memakai pakaian yang terbaik, menggunting dan menghilangkan bau badan dengan memakai wangi-wangian.

Disunnahkan sarapan pagi dengan bilangan kurma ganjil sebelum berangkat ke masjid untuk sholat Iedul Fitri. (H.R. Bukhari)

Tunjukkan rasa gembira dan bahagia kepada semua orang yang ditemui, serta bersikap dermawan lebih dari hari-hari biasa. Dan disunnahkan berangkat dengan berjalan kaki, dan pulang dari masjid melalui jalan yang berbeda sebagai syiar agama.

Agar lebih tercipta kebersihan diri di Idul Fitri, bersihkan diri dengan memenuhi hak-hak orang lain.

Tentu pula meminta maaf atas segala dosa kita kepada Allah, dengan ibadah dan taubat selama sebulan penuh. Lalu kemudian saling memaafkan dengan keluarga, sanak saudara, dan teman-teman.

“Seorang muslim ketika bertemu dengan saudaranya seiman, lalu diambilnya tangan saudara bersalaman, maka dosa-dosa keduanya berjatuhan laksana jatuhnya daun-daun dari pepohonan kering di saat angin berhembus, dosa-dosa keduanya diampuni meskipun sebanyak buih lautan” (H.R. Thabrani). Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)