DONGGALA – Sakinah Aljufri, salah satu juru kampanye Paslon BERANI, mengajak warga Kabupaten Donggala untuk bersama memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 2, Anwar Hafid-Reny Lamadjido.
Ajak disampaikan saat kampanye di di Desa Loli, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Ahad (03/11) malam.
“Jangan ragu untuk mencoblos nomor 2. Anwar Hafid dan Reny Lamadjido adalah pasangan berpengalaman dan sudah terbukti dalam mengelola pemerintahan. Mari kita menangkan Anwar-Reny demi Sulawesi Tengah yang lebih baik,” seru Sakinah.
Kampanye yang awalnya direncanakan untuk seribu undangan ini justru menarik perhatian sekitar dua ribu warga.
Anggota DPRD Sulawesi Tengah sekaligus Ketua DPC Demokrat Donggala, Marlela, mengatakan, kehadiran masyarakat adalah bukti nyata bahwa mereka menginginkan perubahan.
“Dan pasangan BERANI adalah pilihan yang tepat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, calon wakil gubernur dr. Reny Lamadjido menguraikan program unggulan mereka, terutama di bidang kesehatan.
Kata dia, program BERANI Sehat menjanjikan layanan kesehatan gratis hanya dengan menunjukkan KTP, dengan biaya yang sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.
Pihaknya juga berencana membangun rumah sakit bertaraf nasional di Sulawesi Tengah untuk menjamin pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
“Ayo, coblos nomor 2 pada 27 November 2024. Bersama Anwar-Reny, kita bisa mewujudkan Sulawesi Tengah yang sehat dan sejahtera,” ucapnya.
Anwar Hafid juga turut menyampaikan komitmennya untuk memajukan Sulawesi Tengah.
“Kami maju dengan program nyata, bukan sekadar janji. Dari layanan kesehatan hingga pendidikan gratis untuk siswa SMA dan mahasiswa kurang mampu, kami akan berjuang demi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Anwar.
Selain itu, pasangan ini juga mengusung visi Satu Rumah Satu Sarjana untuk membuka akses pendidikan tinggi bagi seluruh keluarga di Sulawesi Tengah.
Di akhir orasinya, pasangan Anwar-Reny mengingatkan warga agar tidak terpengaruh oleh politik uang, fitnah, atau politik identitas yang bisa merusak jalannya demokrasi. Mereka menekankan pentingnya keberanian dalam memilih pemimpin yang benar-benar berpengalaman dan siap membangun provinsi. *