Di era saat ini, meskipun dilayani dengan berbagai jenis -mesin teknologi, mesin cuci hingga mesin berbicara semuanya sudah lengkap- namun entah, semua yang ada tidak lantas membuat kita tidak sibuk lagi. Malahan, waktu demi waktu kita seolah berada di ruang yang sangat sempit.
Tidak ada waktu kita yang luang. Kita terlalu sibuk dengan diri sendiri. Terlalu menyibukkan diri, tepatnya. Kita sibuk pada urusan-urusan di luar rumah atau menghabiskan waktu pada orang lain. Sibuk di kantor, sibuk di sekolah, sibuk di depan computer membuat makalah, sibuk skripsi, bahkan sibuk mengurusi yang tidak penting seperti pacaran, sibuk pada gadget, nongkrong di warung kopi, menghabiskan waktu bersama teman di cafe dan sebagainya.
Dan, di berbagai kesibukan itu. Ada hari yang secara formal, pemerintah kita, menerapkan sebagai hari libur. Ya, Sabtu dan Minggu, adalah waktu kita berlibur. Kita diharapkan menghabiskan waktu di rumah. Maka lepaslah gadget, lepaslah computer, lepaslah laptop dan sebagainya. Tetap standby di rumah. Di sana ada orang tua kita, Mereka orang yang paling dekat dengan kita.
Padahal, mereka ingin sekali selalu berada bersama kita. Mengahabiskan waktunya bersama kita, ingin membagi cerita, hikmah hidup, berbicara empat mata, mencurahkan nasihat pada kita sebagai anak mereka. Seminggu ini mereka mungkin sudah rindu padamu, karena kamu lebih banyak menyibukan diri, daripada bersibuk dengan mereka. Mereka rindu sekali, merasakan dirimu yang dulu. Saat kita masih kecil, di mana selalu berada di pangkuannya.
Setidaknya, kita sebagai anak, sesibuk apapun, sehebat apapun di kantor. Seberprestasi apapun di kampus dan sekolah. Mungkin mereka bangga, tapi ,ereka akan tetap lebih berbahagia bila mereka memiliki waktu luang bersamamu. Sesuper padat apapun waktu kita, setidaknya kita punya waktu, entah mencium tangan mereka sehabis pulang, atau hanya sekadar kalimat demi kalimat curahan saat berbincang panjang. Jelas sekali itu akan sangat mendinginkan hati mereka. Kebersamaan, adalah kebahagiaan yang mereka nanti-nanti.
Sungguh. Kesenangan orangtua bukan saja pada kesuksesan yang kita dapat, tetapi salah satu kesenangan yang mereka nantikan adalah kebersamaan dan bagaimana cara kita membuat mereka bisa tersenyum bahagia setelah sukses.
Setiap orang tua, setegas dan segalak apapun, bila di perhadapkan persoalan anak mereka akan luluh. Sekeras apapun hati, akan menjadi lembut bila berurusan dengan anak. Mereka yang paling perih dan sakit saat kamu sakit.Mereka yang paling susah dikala dirimu galau.
Mereka, menantimu terus menerus di depan pintu di kala dirimu dulu lambat pulang. Mereka merasa resah dan gelisah saat membayangkanmu di luar sana.
Ibu terutama, sungguh ibulah yang paling lembut hatinya ingin bersamamu. Hari ini adalah hari Sabtu. Memang bukan hari special dalam Islam. Tapi Allah tidak melarangmu menempatkannya sebagai hari bersama orang tua. Renungkanlah, cobalah duduk bersama orang tuamu, paling tidak bersama ibu. Sandarkan kepalamu di pangkuannya. Berbulir, mungkin air matanya, sebab dia telah “menemukan” dirimu lagi. ***
DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)