PALU – Ketua FKUB Sulteng Prof. H. Zainal Abidin, menyebutkan sudah saatnya umat diajarkan beragama secara subtantif. Bukan keberagamaan formalistik simbolik, yang sangat mudah dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu di luar kepentingan agama bahkan bertentangan dengan spirit agama.
“Semua agama dapat menjalin kerja sama dan saling mendukung satu sama lain dalam suasana yang toleran dan harmonis” jelas Prof. Zainal Abidin diacara Dialog Intern Umat Hindu dan Moderasi Beragama oleh Kementerai Agama (Kemenag) Sulteng, Ahad, (28/5) pagi.
Guru Besar UIN Datokarama Palu menjelaskan, untuk dapat mewujudkan jalinan kerja sama antar penganut agama. Maka yang perlu dielaborasi lebih jauh adalah dimensi substansi dari ajaran agama. Karena pada dimensi ini semua agama dapat bertemu.
“Perdamaian merupakan ciri utama dari setiap ajaran agama. Bentuk perdamain inilah yang sudah semestinya teraktualisasikan dalam suatu pergerakan yang nyata,” jelasnya.
Lebih jauh Ia mengatakan pada prinsipnya agama-agama dunia mengajarkan tentang bagaimana kita hidup dengan rukun satu sama lain. Dengan tidak mengkotak-kotakan agama dalam kerangka mewujudkan kerukunan antar umat beragama. Konflik atas nama agama, pada umumnya terjadi bukan karena ajaran agama itu sendiri tetapi disebabkan adanya faktor dan aktor yang memanfaatkan isu agama demi kepentingan tertentu.
“Untuk mencegah penyalahgunaan agama bagi kepentingan pragmatis yang berpotensi merusak kerukunan umat beragama maka tidak ada jalan lain, umat harus memiliki kepekaan dan kecerdasan dalam beragama” katanya.
Di sinilah peran penting para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat memainkan perannya. Dalam menanamkan kedewasaan beragama bagi masyarakat. Sehingga agama berfungsi sebagai elemen utama dalam mewujudkan integrasi sosial, dan bukannya menjadi akar konflik.
“Agama memiliki daya ubah terhadap tatanan kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik. Kerukunan umat beragama adalah sebuah harapan yang tak dapat diraih tanpa kesadaran dan usaha bersama dari setiap pemeluk agama” pungkasnya.
Reporter : Nanang IP
Editor : Yamin