Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam (SAW) bersabda: “Pagi di hari Idul Fitri telah tiba berdirilah para malaikat  berbaris di pintu-pintu jalan, seraya menyerukan:  “Berangkatlah kalian wahai umat Islam menuju Tuhan Yang Maha Dermawan, Dia menjanjikan kebaikan dan pahala melimpah ruah untuk kalian. Tuhan memerintahkan salat malam, kalian dirikan salat malam; kalian diperintahkan puasa di siang hari, kalian berpuasa, kalian taat akan Tuhan kalian, kini raihlah hadiah kalian”.

”Bila kaum muslimin telah melaksanakan salat, malaikat berseru lagi, “Sungguh Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kalian, kembalilah ke rumah- rumah kalian. Inilah hari, di langit disebut hari pembagian hadiah”

Apabila anda telah mendengar beduk magrib, menandai akhir Ramadhan dan awal Syawal, itulah awal akhirat kita. Kita bersyukur jika dapat mengisi Ramadhan penuh ketaatan dan kebaikan dan harus bersedih jika luput dari ketaatan. Begitulah nantinya di akhirat, ada yang bergembira dengan ganjaran taatnya dan ada yang bersedih dengan dosa-dosanya.

Bila takbir dikumandangkan dan anda saksikan manusia berbondong-bondong pergi ke masjid untuk mendirikan Salat Ied, itulah potret kita dibangkitkan dari kubur. Sepertinya Malaikat Israfil meniup terompet sangkakala menandakan kiamat tiba, seraya berseru, “Wahai semua tulang belulang yang hancur, semua kulit yang luluh, bulu- bulu yang rontok; berkumpul dan berbarislah di hadapan Tuhan”

Saat manusia sudah berkumpul di masjid untuk melaksanakan salat; anda saksikan itulah potret kita di pengadilan Allah, ada yang wajahnya cerah dan ada yang pucat (yauma tabyadhdhu wujuuh wa taswaddu wujuuh). (QS: 3/106).

Bila anda salat bersama umat Islam lainnya, itulah potret kita berdiri bersama mereka di pengadilan Allah. Bila anda angkat tangan bertakbir untuk salat, itulah potret kita menerima catatan amal.

Fa ammaa man uutiya kitaabahu biyamiinihii fasaufa yuhaasabu hisaban yasiiran wayanqalibu ilaa ahlihii masruuraan, wa ammaa man uutiya kktaabahuu wara’a zhahrihii fasaufa yad’uu tsubuuraa wa yashlaa sa’iraan. “Orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia diperiksa dengan mudah, dan kembali kepada kaumnya (orang-orang beriman) dengan gembira. Orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, dia akan berteriak, “Celakalah aku ?” Dia akan masuk ke dalam api yang menyala (neraka)”. (QS. 84/7-12).

Apabila anda dengar bacaan imam, itulah potret anda membaca catatan amal. Allah berfirman, Iqra’ kitaabaka, kafaa binafsikal-yauma alaika hasibaan” (Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu). (QS. 17 /14).

Bila anda rukuk, itulah potret tunduknya kita di hadapan Allah, wa ‘anatil-wujuuh lil-hayyil qayyuum. Apabila anda sujud, itulah potret tersingkapnya betis kita di sisi Allah.

Apabila anda duduk, itulah potret kita berlutut di hadapan Allah seperti seorang pengemis. “Tiap-tiap umat dipanggil untuk membaca catatan amalnya. Diberilah balasan apa yang telah dikerjakan”. (QS. 45/28).

Apabila anda mendengarkan bacaan imam, itulah potret kita mendengar Jibril alaihissalam membacakan keputusan Rabb, apakah seseorang berbahagia (sa’id) ataukah celaka (syaqiyy).

Apabila anda mengucapkan salam ke kanan dan kemudian ke kiri, itu potret kita menyaksikan adanya manusia berbahagia di masukkan ke surga dan manusia celaka dimasukkan ke neraka. Lalu dimama posisi anda? Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)