SIGI – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) H. Muhammad Ryano Satrya Panjaitan hadir dalam Peringatan Haul ke 2 Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri dilaksanakan di Kompleks Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo, Sabtu, (15/07) pagi.
Ryano Satrya Panjaitan dalam testimoni selama menjadi santri di Ponpes Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo banyak keberkahan yang ia dapatkan selama menjadi murid almarhum Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri.
Dikisahkannya saat dirinya menjadi murid yang bandel dan mampu mempengaruhi santri lain untuk kabur dari pondok dan mengajak santri lain pergi ke tempat wisata di Desa Mantikole bahkan sampai kabur ke Danau Lindu di tahun 1990an.
“Jalan-jalan ke Mantikole sampai terakhir yang tidak bisa ditolerir adalah saya bawa teman-teman ke Danau Lindu, ibu dan bapak tahu Danau Lindu dulu jalannya taruhannya nyawa, saya dengar sekarang sudah ada jalannya,” kenang Ryano.
Aktifis dan pengusaha muda sukses asal Jakarta itu menceritakan bagaimana sabar dan lapangnya hati almarhum habib Saggaf Aljufri saat menerimanya kembali untuk belajar di Alkhairaat. Dari sanalah titik balik ia bersungguh-sungguh belajar dan sampai meraih rangking 2 dan melanjutkan studinya di Universitas Al Azhar Cairo Mesir.
Ia juga menceritakan kerinduannya terobati ketika bertemu Ketua Utama Alkhairaat Habib Alwy bin Saggaf Aljufri. Menurut dia, perangainya yang mirip sekali dengan Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri orang tua yang merubah kehidupannya menjadi lebih baik. Bahkan saat habib Saggaf bin Muhammad Aljufri wafat dirinya menangis seperti anak kecil.
“Ketemu habib Alwi bin Saggaf Aljufri terobati saya. Mulai dari mukanya dan suaranya terobati saya, terobati saya. Untuk itu mari kita doakan habib Alwy senantiasa dalam lindungan Allah subhanahu wataala dan diberikan kekuatan” ujarnya.
Reporter : Nanang IP
Editor : Yamin