Beberapa aplikasi media sosial sedang digandrungi banyak remaja masa kini. Aplikasi yang tersedia telah membuat remaja menjadi rusak mentalnya. Banyak mudarat ada di sana. Satu mudarat yang paling besar adalah gangguan jiwa narsisme.

Bahkan, kebanyakan remaja dengan sadarnya sengaja memosting kelakuan-kelakuan “nyeleneh” di media sosial demi ditonton banyak orang.

Baru-baru ini, kelakuan mem-bully seorang siswi di salah satu sekolah, ramai di media sosial. Mereka tahu, perbuatannya pasti akan memancing reaksi penonton. Tapi seakan tak peduli, yang penting terlihat eksis dulu dan ditonton banyak orang.

Dalam ilmu psikologi, gangguan itu dikenal dengan narcissistic personality disorder atau gangguan narsisme. adalah gangguan psikologis ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya dan juga rasa ingin dikagumi.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut gejala gangguan narsisme berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5):

Memiliki rasa percaya diri yang berlebihan, mengharap diakui sebagai superior, melebih-lebihkan prestasi dan bakat, sibuk dengan fantasi tentang kesuksesan atau kekuasaan atau kecerdasan atau kecantikan atau pasangan yang sempurna.

Selain itu, percaya bahwa dirinya lebih unggul dan hanya dapat dipahami oleh atau asosiasi dengan orang-orang khusus, membutuhkan rasa kagum yang konstan, memiliki ketidakmampuan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain, iri pada orang lain dan percaya bahwa orang lain iri padanya, serta berperilaku dengan cara yang arogan atau sombong.

Jangan samakan narsisme dengan percaya diri. Gangguan narsisme berpikir dirinya lebih tinggi, sementara percaya diri menghargai dirinya sendiri namun juga lebih menghargai orang lain.

Narsisme tentu berarti perpaduan semua penyakit, dari Ujub, Sombong maupun Riya. Padahal “Tidak masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari rasa kesombongan”. (HR. Muslim)

“Ada tiga perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri”. (HR. Athabrani dan Anas)

“Barang siapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan angkuh maka dia akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya”. (HR. Ahmad)

Tiga hadist di atas mestinya cukup jadi pegangan para remaja maupun yang memanfaatkan medsos. Mestinya Medsos bukan untuk narsisme tapi digunakan untuk saling sebar kebaikan. Atau saling ingat mengingatkan.

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran [3]: 110)

Namun hati-hati pula, kebaikan yang disampaikan, jangan sampai membuat kita merasa diri paling baik dan benar. Sehingga kita sulit menerima kebaikan dan kebenaran disampaikan orang lain. Sebab itu juga, Narsis! Wallahu a’lam

NURDIANSYAH (PEMIMPIN REDAKSI MEDIA ALKHAIRAAT)