Rumah Singgah Makan Gratis untuk Relawan Gempa Sulbar

oleh -
Rumah Makan Dapoer NS di Jalan Pengayoman Mamuju, membuka Rumah Singgah Relawan menyediakan makan gratis bagi relawan gempa Sulbar. (FOTO: IZFALDY)

MAMUJU – Retno Novi Azis (42) pemilik Rumah Makan Dapoer NS di Jalan Pengayoman Mamuju, membuka Rumah Singgah Relawan yang menyediakan makan gratis bagi relawan gempa Sulbar.

Hingga hari keempat gempa bumi Sulbar, Senin (18/1), pelayanan publik di Kota Mamuju belum beroperasi kecuali kebutuhan vital seperti SPBU dan PLN itupun belum sepenuhnya beroperasi.

Kata Retno, ia tergerak hatinya untuk membuka warung makan gratis karena melihat relawan yang datang di Mamuju kesulitan mendapatkan makanan karena banyak warung makan yang belum buka.

Rumah singgah relawan yang dibuka Jumat 16 Januari sehari setelah gempa 6,2 SR mengguncang Mamuju, dimaksudkan memberi kemudahan tak hanya relawan tapi siapa pun warga dari luar Kota Mamuju yang membutuhkan makanan.

Di rumah singgah relawan, ia menyediakan teh, kopi dan susu. Sedangkan makanan dengan lauk mi goreng, telur, perkedel dan sayuran.

Dalam sehari ia bisa menghabiskan 50-70 kilo gram beras dengan jumlah kunjungan 100 orang per hari. Untuk keperluan warung yang buka sejak pagi hingga malam, ia membelanjakan uang sebesar Rp600 ribu hingga Rp1 juta.

Masih menurut Novi, uang belanja selain dari kantong pribadi juga berasal dari donatur yang bersimpati atas inisiatif yang dilakukannya.

Dia mengharapkan rumah singgah relawan bisa terus beroperasi hingga situasi Kota Mamuju berangsur pulih.

Keberadaan Rumah Singgah Relawan disambut baik oleh para relawan di Kota Mamuju yang kesulitan mendapatkan rumah makan. Rangga Musabar asal Sulawesi Tengah mengaku, terbantu dengan rumah makan gratis tersebut.

Menurut Rangga, blusukan di Kota Mamuju mencari rumah makan namun tak satupun yang buka. Pemantauan di pusat-pusat kota pagi ini, aktivitas masyarakat berangsur membaik.

Pasar tradisional terlihat sudah buka walau hanya sampai sore. Penjual ikan di poros jalan pun sudah memulai terlihat. Walau demikian sejumlah toko dan pusat perbelanjaan masih belum beroperasi.

Reporter: Faldi
Editor: Nanang