POSO – Sejumlah pasien ibu hamil di Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengeluhkan tidak adanya okter spesial kandungan yang dimiliki oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Poso.
Kekosongan dokter spesialis kandungan tersebut telah berlangsung selama dua pekan terakhir, akibat dr. Sepian Sima (spesial kandungan) yang sebelumnya tidak mau memperpanjang masa kontraknya yang habis.
Salah seorang keluarga pasien Simson (48) warga Poso Kota dihadapan sejumlah wartawan mengatakan, dirinya sangat khawatir melihat kondisi RSUD Poso yang tidak miliki dokter kandungan, sementara jumlah pasien ibu hamil dan siap melahirkan cukup banyak.
Menurutnya, selain tidak memiliki dokter spesialis kandungan, justru yang menjadi pertanyaan semua pasien ibu hamil yang mendatangi RSUD Poso, harus dirujuk di RS Tentena yang ada di Kecamatan Pamona dan RSU di Palu yang jaraknya mencapai 220 kilometer atau ditempuh melalui darat selama 6 jam.
“Saya betul-betul heran,keluarga saya sudah mau melahirkan dan mau melakukan pemeriksaan di RSUD Poso tetapi,pihak rumah sakit mengarahkan ke RS. Sinar Kasih Tentena atau RS.Palu dengan alasan tidak ada dokter kandungan,” keluh Simson, Senin (27/12).
Dikonfirmasi terpisah di hari yang sama, direktur RSUD Poso, dr. Jean Rondonuwu membenarkan adanya kekosongan dokter spesialis kandungan tersebut. Kata dia, dokter kandungan yang sebelumnya dr. Sepian Sima telah habis masa kotraknya dua pekan lalu, sehingga RSUD Poso meminta bantuan dokter spesialis kandungan dr. Syam dari RS Sinar Kasih Tentena.
Diakuinya, dr. Syam yang statusnya sebagai dokter pembantu sementara di RSUD Poso tersebut terhitung hari ini Senin 27 Desember 2021 sudah masuk, namun karena masih karantina mandiri sehingga belum bisa masuk di RSU Poso.
“Memang betul, RSUD Poso dalam dua pekan terakhir kekosongan dokter spesialis kandungan,adapun penggantinya tapi masih dalam masa karantina akibat terpapar Covid-19,jadi kalau ada pasien yang datang kita arahkan untuk dirujuk ke RS.Tentena atau Palu,” ungkap dr.Jein.
Jein menjelaskan, untuk penanganan pasien melahirkan yang sifatnya emergency, pihaknya mengarahkan untuk sementara masih bisa ditangani oleh dokter bedah, sementara penanganan pasien melahirkan umum ditangani bidan.Dia menegaskan terkait kekosongan tenaga dokter spesialis kandungan tersebut,pihaknya telah bekerjasama dengan Universitas Hasanudin Makassar dan Universitas Samratulangi Manado untuk meminta tenaga dokter spesialis kandungan termasuk meminta di Kementrian Kesehatan.
“Kemenkes juga sudah membuka lowongan dokter spesialis kandungan untuk rumah sakit umum Poso, tapi sampai sekarang belum ada yang mendaftar,” jelasnya.
Dia berharap dalam waktu dekat ini ada dokter spesialis kandungan yang berminat masuk di RSU Poso, sehingga penanganan pasien melahirkan dapat tertangani dengan baik.
Reporter : Mansur
Editor : Yamin
