PALU- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), secara resmi meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Anutapura Medical Center (AMC), sebuah gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (26/3).
RSUD Anutapura merupakan salah satu proyek untuk menuntaskan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa dan tsunami melanda wilayah tersebut pada 2018.
Jokowi mengingatkan bahwa bencana tersebut menelan korban jiwa sebanyak 4.340 orang, dengan 175 ribu orang mengungsi dan 68 ribu rumah rusak, serta kerugian materiil mencapai Rp15 triliun.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penuntasan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana di Provinsi Sulawesi Tengah berakhir pada Desember 2024.
Jokowi menyampaikan rasa syukurnya karena sejumlah fasilitas publik, termasuk jalan, jembatan, pendidikan, pelayanan kesehatan, aktivitas sosial, dan ekonomi di Sulawesi Tengah, telah pulih.
Rekonstruksi gedung Anutapura Medical Center RSUD Anutapura telah berlangsung sejak 2021 dengan total luas tanah 19 ribu meter persegi dan anggaran sebesar Rp244 miliar. Gedung ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan, seperti instalasi gawat darurat (IGD), kebidanan, poliklinik, radiologi, laboratorium, ruang rawat inap, dan instalasi bedah sentral.
“Ini menjadi gedung pertama di Indonesia menerapkan teknologi based isolation system, untuk menahan daya seismik akibat gempa,” tutur Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (26/3).
Selain itu, Jokowi juga meresmikan rekonstruksi Universitas Negeri UIN Datokarama di Palu yang dibangun pada 2020 dengan biaya sebesar Rp139 miliar di atas lahan seluas 34 ribu meter persegi. Proyek ini melibatkan pembangunan berbagai fasilitas pendidikan seperti gedung perkuliahan, student center, auditorium, fasilitas olahraga, dan pendukung lainnya.
Jokowi juga meresmikan hunian tetap dan infrastruktur permukiman pascabencana dibangun sejak 2019 hingga 2024 dengan total biaya mencapai Rp1,5 triliun.
Proyek tersebut, mencakup pembangunan 3.724 unit hunian tetap senilai Rp483 miliar, serta infrastruktur permukiman senilai Rp571 miliar.
Reporter : IKRAM/Editor: NANANG