PARIMO – Keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi mengeluhkan pelayanan petugas RS.
“Keluarga saya kemarin menjalani pemeriksanaan oleh dokter dan perawat. Katanya kondisi keluarga baik-baik saja, padahal pasien merasakan kondisi kesehatannya belum baik, tapi dokter sudah mempersilahkan pasien untuk pulang dan mencabut infus,” keluh Keluarga Pasien, Kofifah, ditemui, Kamis (15/09).
Kofifah mengaku telah mengabaikan anjuran dokter dan memilih untuk bertahan di RS. Namun, sejak Selasa siang pihak rumah sakit tidak lagi memberikan pelayanan meski pasien terus meringis kesakitan, karena penyakitnya kambuh. Sehingga, pihak keluarga terpaksa harus membeli obat sendiri di apotek di luar RS.
“Dari kemarin sampai tadi malam tidak ada lagi dirawat. Makanya, kami sibuk mencari obat di luar,” ungkapnya.
Terkait dengan hal itu, Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, dr. Revi Tilaar mengatakan, pihaknya telah menerima informasi terkait hal tersebut.
“Saya dapat informasi bahwa dokter memang sudah menyuruh pasien pulang. Tapi perawat juga menyampaikan, jika masih ada keluhan tinggal saja dulu di sini nanti disampaikan kembali ke dokter,” jelasnya.
Menurutnya, hal itu hanya masalah miskomunikasi. Oleh karena itu, rencananya pihaknya akan memberikan pelatihan kepada perawat terkait service excellent, agar petugas kesehatan mampu memberikan layanan di atas harapan yang diinginkan.
“Target yang harus dicapai oleh setiap organisasi untuk menghasilkan jasa pelayanan yang terbaik. Karena mereka akan diberikan pengetahuan tentang cara berkomunikasi, bersikap baik, dan tingkahlaku baik dalam membeikan pelayanan kesehatan,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin