PALU – Berangkat dari ruh untuk melayani santri dan mubaligh, sebagaimana amanah yang diembankan oleh Ketua Utama Alkhairaat, Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri kepada pengelolanya, kini Rumah Sakit Umum (RSU) SIS Aljufri yang berada dalam payung besar Perguruan Alkhairaat, pun terus berbenah.
Seiring dengan posisinya yang strategis berada di tengah kota, maka rumah sakit ini pun berbesar hati membuka seluas-luasnya pelayanan kepada masyarakat umum, tidak lagi dikhususkan kepada santri ataupun mubaligh.
Dari tahun ke tahun, rumah sakit ini pun mengalami banyak perkembangan, di tangan orang-orang profesional yang tulus mengemban amanah.
Tapi tak sekadar itu, pelayanan yang diberikan juga harus memuat mutu, kualitas dan tentu sesuai dengan khittah yang dibawa sang guru, Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua), dalam membangun Alkhairaat.
Dari sisi mutu dan kualitas layanan, ukurannya bukan hanya dari pengakuan pasien. Tetapi ada standar-standar yang telah digariskan negara untuk mengetahui hal tersebut, apakah sudah layak atau belum. Yang menilai juga merupakan pihak terkait yang ditunjuk negara, yakni Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Akhir bulan lalu, RSU SIS Aljufri sudah didatangi tim dari KARS untuk menilai kelayakan rumah sakit. Dua pekan setelahnya, KARS langsung mengeluarkan hasilnya dan menyatakan bahwa rumah sakit itu lulus dan layak melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sebagai bentuk kesyukuran, pihak rumah sakit telah menggelar acara syukuran, Sabtu (09/02) pekan lalu, dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri dan Ustadz Mansur Baba.
“Alhamdulillah setelah diperiksa oleh tim dari KARS, ternyata kita bisa berhasil, dengan kata lain lulus akreditasi,” kata Direktur RSU SIS Aljufri, dr Syahrir Abdurrasyid, Sp.OG, kepada MAL.
Dengan hasil tersebut, kata dia, maka RSU SIS Aljufri juga tetap bisa menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Karena akreditasi ini adalah syarat mutlak untuk bisa bekerja sama dengan BPJS,” katanya.
Dia menilai, akreditasi rumah sakit cukup penting dan sangat baik untuk menilai bagaimana kesiapan rumah sakit dalam melayani dan menyelamatkan pasien.
Sementara Ketua Tim Akreditasi yang juga Wakil Direktur (Wadir) RSU SIS Aljufri, dr A. Ammarie, Sp. PD. FINASIM, mengatakan, RSU SIS Aljufri sudah dinyatakan memenuhi syarat untuk melakukan pelayanan.
Dengan demikian, dengan terakreditasinya rumah sakit itu maka sudah mengharuskan kita untuk memberikan pelayanan yang prima kepada pasien.
Makanya ke depan, kita juga dianjurkan membenahi sistem pelaporan, fasilitas pelayanan serta sarana dan prasarana,” kata Dokter Spesialis Gastroenterologi itu.
Dia mengaku memiliki cita-cita untuk meningkatkan status rumah sakit, setingkat di atasnya. Namun, kata dia, semua itu memerlukan sarana dan prasarana yang lebih besar lagi.
“Jadi yang kita utamakan sekarang ini adalah bagaimana meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien. Di rumah sakit ini, memang sudah ada beberapa bagian yang sudah lengkap, namun masih ada beberapa juga yang perlu dilengkapi ke depannya,” tutupnya. (RIFAY)