PALU – Pihak Universitas Tadulako (Untad) meresmikan Rumah Sakit Umum (RSU) Tadulako, sebagai RS pelayanan rawat inap dan Instalasi Dawat Darurat (IGD) dengan tipe C.
Peresmian itu dilaksanakan Jumat (31/08) pagi oleh Rektor Untad, Prof. Dr. H. Muhammad Basir yang ditandai dengan pengguntingan pita di ruang IGD.
Kegiatan yang dihadiri seluruh Civitas Akademika Untad, dan Kepala Cabang BPJS Kesehatan Palu, Hartati Rachim itu dirangkai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak Untad dengan BPJS Kesehatan Palu.
Direktur RSU Tadulako, dr. Ketut Surayasa menyampaikan, sebelum diresmikan sebagai RS Umum, RS Tadulako telah membuka pelayanan rawat jalan sejak tahun 2017 lalu, dengan beberapa poli dasar seperti kebidanan, bedah, anak, penyakit dalam, dan membuka beberapa pelayanan spesialis,kulit, gizi, dan kelamin, THT, mata, urologi, dan kardiologi.
Di tahun 2018 menambah pelayanan poli paru dan melakukan MoU dengan Dinas Kesehatan Sulteng dan menjadi salah satu rujukan untuk kasus paru.
“Kita ingin berkontribusi dalam penurunan kasus TB sehingga melakukan MoU dengan Dinkes,” akunya.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Palu, Hartati Rachim, mengatakan, setelah penandatanganan MoU itu, pelayanan sudah dimulai. Sia berharap agar semua pihak menghormati kontrak yang sudah disepakati.
“Tentunya apa yang menjadi kewajiban kita mari kita berikan dengan sebaik-baiknya dan tentunya kami akan juga memberikan hak rumah sakit sesuai dengan ketentuan yang ada,” pesannya.
Dalam sambutannya, Rektor Untad menyampaikan bahwa sebagai RS baru, sangat dibutuhkan bantuan dari RS lain untuk membantu proses penyempurnaan dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Karena itu saya mohon kepada Direktur Rumah Sakit Undata, Rumah Sakit Anutapura, dan rumah sakit swasta yang sudah lebih dulu berkembang, jangan tinggalkan RSU Tadulako. Ibaratkan bayi yang baru dilahirkan, Rumah Sakit Tadulako pasti masih berlumuran darah, darah-darah itulah yang kami mengajak mari kita sama-sama bersihkan,” ajak Rektor. (YAMIN)