PALU – RSUD Madani Palu ditetapkan sebagai pilot project atau percontohan pelayanan BPJS (JKN-KIS) dengan sistem antrean online berbasis website.
Penetapan ini sebagai tindaklanjut penandatanganan perjanjian kerja sama tahun anggaran 2020 antara BPJS Kesehatan Kantor Cabang Palu dengan 24 rumah sakit dan klinik utama di wilayah kerjanya, Jumat 17 Januari 2020 lalu.
Kerjasama tersebut dalam hal pemberian pelayanan kesehatan tingkat lanjutan bagi peserta JKN-KIS.
“Dari 24 fasilitas kesehatan itu, sembilan RS telah memiliki sistem antrean online, tapi sebagian besar menggunakan media SMS, WhatsApp atau Telegram untuk menerima pendaftaran peserta JKN-KIS, kecuali RSUD Madani. RSUD Madani selain via SMS juga telah memiliki sistem antrean online melalui website,” ujar Hartati, di Palu, Rabu (22/01).
Dia menjelaskan keunggulan layanan antrean online RSUD Madani, yaitu telah terkoneksi dengan aplikasi Mobile JKN-KIS BPJS Kesehatan.
Olehnya, kata dia, BPJS Kesehatan Cabang Palu bersama RSUD Madani akan melakukan bridging system aplikasi antrean online dengan Mobile JKN agar lebih mudah diakses oleh peserta JKN-KIS.
Hartati mengatakan, kemudahan yang akan dirasakan peserta JKN-KIS saat berobat ke RSUD Madani adalah bisa mengambil antrean secara online via aplikasi Mobile JKN. Manfaat lain bisa didapatkan adalah, peserta lebih mudah melakukan pengecekan sendiri akan ketersediaan tempat tidur di semua RS yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, ketika akan dirawat inap.
Lebih lanjut dia mengatakan, antrean online merupakan salah satu komitmen layanan yang telah disepakati bersama antara BPJS Kesehatan dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) pada tanggal 19 November 2019.
Dengan adanya sistem antrean online, dapat menghindari antrean panjang pendaftaran pasien dan rawat jalan di RS serta tidak ada penumpukan pasien di loket pendaftaran.
“Itu karena antrean online akan memberikan kecepatan dan kepastian waktu layanan,” sebutnya.
Hartati berharap, rumah sakit yang belum menerapkan layanan antrean online bisa melakukan studi banding ke RSUD Madani. RSUD Madani dinilai layak menjadi percontohan bagi rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang ada di Sulteng. Selain itu, rumah sakit yang telah bekerjasama juga diharapkan segera mengaplikasikan fingprint bagi pelayanan hemodialisa.
“Kami sangat berharap RS yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Palu konsisten terhadap komitmen kerja sama. Mulai Juni 2020 mendatang semoga bisa dilaksanakan semua komitmen kerjasama itu. Sudah banyak RS di luar sana yang telah menjalankan antrean online dan melakukan inovasi untuk menigkatkan kualitas pelayanan, kita jangan kalah,” tandasnya. (YAMIN)