DONGGALA – Relawan untuk Orang dan Alam (ROA) Sulteng bersama CARE Indonesia, melakukan rapat awal koordinasi dan sosialisasi ke OPD Kabupaten Donggala. Rapat ini untuk mensinergikan rencana kegiatan di lima desa di Kecamatan Sirenja, yaitu Desa Tanjung Padang, Sibado, Ombo, Tondo, dan Ujumbou .
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Dinas UMKM, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Pertanian, DP3A, dan BPBD.
Dalam sosialisasinya, ROA Sulteng bersama CARE Indonesia akan menggelar kegiatan DRR (Disaster Rick Reduction), UMKM, dan Livelihood (Perikanan, Perikanan, dan Peternakan). Kegiatan ini untuk membangun ketangguhan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Interval waktu tersebut selama 9 bulan.
“Kami sangat menyambut baik rencana program akan dijalankan oleh teman-teman ROA Sulteng dan CARE Indonesia,” kata Mursyid perwakilan BPBD Kabupaten Donggala.
Mursyid berharap, komunikasi dan diskusi tetap terjalin sehingga program dijalankan nantinya, akan berjalan searah dengan kebijakan pemerintah. Sebab Pemkab Donggala telah menyiapkan perangkat aturan terkait dengan DRR, tentang pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana tertuang dalam Perbup No 40 Tahun 2020.
“Rencana pelaksanaan kegiatan program akan dibagi menjadi dua bagian, seperti Desa Tanjung Padang, Tondo, Sibado akan dilakukan kegiatan Livelihood dengan target 120 penerima manfaat yang akan diberikan bantuan,” sebutnya.
Selanjutnya, DRR di Desa Sibado, Ombo, Ujumbou, yang akan menyasar 75 orang. Kapasitas mereka akan ditingkatkan, dalam ketangguhan bencana, serta UMKM untuk pembangunan koperasi.
Menurut Nirwan Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Doggala menyampaikan, bahwa di desa-desa saat ini, telah banyak bentuk koperasi dan bantuan-bantuan lainnya yang telah diberikan oleh pemerintah. Maka dalam menentukan penerima manfaat, baiknya bukan lagi orang sama.
“Biar tidak akan menimbulkan kecemburuan sosial di tingkatan masyarakat. Juga harapannya dengan adanya program akan dijalankan, mampu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam segi SDM-nya, ” katanya.
Sehingga, kata Nirwan, ketika program berakhir masyarakat mampu menjalankannya secara mandiri.
Kegiatan Rapat Kordinasi dilakukan selama 2 hari. Pada 10 Juni 2021 rapat koordinasi dan sosialisasi bersama dinas–dinas terkait, dan 11 Juni 2021 bersama pemerintah kecamatan dan desa, serta tokoh masyarakat desa sasaran. (Ikram)