LUWUK – Seluruh Ormas Islam di Kabupaten Banggai, akan melaksanakan aksi solidaritas membela Palestina dan menolak klaim sepihak Presiden Amerika, Donal Trump atas Baitul Magdis Jerusslem sebagai Ibu Kota Israel, Ahad 17 Desember 2017 .
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Aksi, H. Iswan Kurnia Hasan yang dihubungi dari Palu, Jum’at (15/12).
Dia mengatakan, diperkirakan massa dari seluruh Ormas yang akan bergabung dalam aksi bela Palestina itu mencapai ribuan.
Dia mengatakan lagi, llaim presiden Amerika terhadap Jerussalem sebagai ibukota Negara Israel sangat bertentangan dengan nash AlQuran, fakta sejarah, resolusi perdamaian Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan hak asasi manusia.
“Baitul Maqdis/Al Quds/Jerussalem bukan milik Israel, karena di dalamnya terdapat Masjid Al Aqsha, kiblat pertama dan tempat suci ketiga milik umat Islam. Itu jelas dalam (QS. Al Baqarah: 142). Nabi Muhammad SAW juga melakukan Isra dan Mi’raj melalui masjid Al Aqsha. Sehingga daerah di sekitarnya merupakan daerah yang diberkahi (QS. Al Isra: 01),” kata Iswan.
Ditegaskannya, fakta sejarah menyebutkan yang pertama mendiami wilayah itu adalah Bangsa Kan’an, yang merupakan nenek moyang bangsa arab bukan Israel.
Menurutnya, sikap Presiden Amerika itu juga bertentangan dengan tiga resolusi Dewan Kemanan PBB. Resolusi nomor 242 tahun 1967 yang meminta Israel menarik diri dari tanah yang diduduki tahun 1967, termasuk di dalamnya Baitul Maqdis/Al Quds/Jerussalem. Lalu, resolusi nomor 478 Tahun 1980, terkait penolakan keputusan pemerintah penjajah Israel yang mencaplok Baitul Maqdis/Al Quds/Jerussalem dan menjadikannya sebagai ibu kota abadi bagi penjajah Israel.
“Terakhir, resolusi nomor 2334 Tahun 2016 yang menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB tidak mengakui perubahan apapun yang dilakukan Israel di wilayah perbatasan tahun 1967, termasuk di Baitul Maqdis/Al Quds/Jerussalem tanpa melalui jalan perundingan,” terang lelaki yang pernah menginjak tanah Palestina ini.
Bagi-Nya, bila klaim sepihak Presiden Amerika itu dibiarkan. Maka, itu berarti memberikan Masjid Al Aqsha, kiblat pertama dan tempat suci ketiga milik Islam sepenuhnya di bawah kendali Israe.l Dan dipastikan umat Islam tidak akan bisa lagi berkunjung ke masjid tersebut, padahal Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengunjunginya, selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
“Mengakui klaim sepihak tersebut, juga berarti melegalkan penghancuran Masjid Al Aqsha. Karena Israel menganggap tempat ibadah mereka, Haikal Sulaiman berada di bawahnya. Mereka akan membangun kembali tempat ibadah itu dengan menghancurkan Masjid Al Aqsha terlebih dahulu,”bebernya.
Iswan menambahkan, bagi kemanusiaan klaim Presiden Amerika seakan menghancurkan Piagam Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional atau Declaration of Human Right, yang tidak lagi melegalkan penjajahan atas manusia di atas muka bumi. Sehingga dia menilai, klaim tersebut juga bertentangan nilai-nilai ke-Indonesia-an yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan.
Olehnya, mewakili seluruh Ormas Islam se Kabupaten Banggai, Iswan Kurnia Hasan yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP) Kabupaten Banggai itu, mengajak pada masyarakat khusus-Nya di wilayah Kabupaten Banggai untuk bersama-sama menyatukan barisan melakukan pembelaan pada Palestina dan menolak klaim sepihak Presiden Amerika tersebut.
Direncanakan, aksi tersebut dipusatkan di Tugu Adipura yang merupakan jantung Kota Luwuk. Sebelum aksi, massa akan melaksanakan sholat Ashar bersama di Masjid Agung.
“Saatnya kita menyatukan barisan untuk membela Palestina. Mari kita putihkan Tugu Adipura Luwuk, bawa infak atau donasi terbaik Anda saat aksi. Infak dan donasi yang dikumpulkan akan disalurkan untuk saudara dan saudari kita di Palestina,”ajak-Nya menutup.(YAMIN)