Ribuan Anggota FKPK Hadiri Pengukuhan Komando Barisan

oleh -
Ribuan Anggota FKPK membanjiri Lapangan Vatulemo Palu, Ahad (13/05). (FOTO: MAL/HAMID)

PALU – Ribuan Anggota Forum Komunikasi Pemuda Kaili (FKPK) atau yang lebih dikenal dengan Siga Merah, membanjiri Lapangan Vatulemo Palu, Ahad (13/05), guna mengikuti pengukuhan Komando Barisan FKPK di 46 kelurahan se-Kota Palu serta pengukuhan Garda Bangsa.

Kegiatan itu dirangkai deklarasi anti radikalisme dan intoleransi, menolak berita hoax, anti narkoba serta perang terhadap sampah.

Kegiatan itu dihadiri Anggota Komisi III DPR-RI, Abdul Kadir Karding, Kapolres Palu, Dandim 1306/Donggala para tokoh adat. Juga hadir da’i nasional Ustadz Solmed untuk membawakan ceramah agama.

Wali Kota Palu sekaligus Dewan Pembina FKPK, Hidayat, mengatakan, FKPK tidak menghendaki adanya tempat bagi orang-orang intoleran dan semacamnya di Kota Palu.

BACA JUGA :  Ratusan Warga Balaroa Janji Menangkan Cudy, Gelari Panglima Orang Miskin

“Saya minta FKPK dan semua elemen masyarakat Kota Palu untuk menjaga hal-hal yang telah dideklarasikan hari ini,” kata Hidayat.

Dia menyampaikan apresiasi kepada segenap jajaran pengurus FKPK dan Garda Bangsa yang telah menyatakan sikap untuk mendukung sejumlah kebijakan Pemkot dalam upaya untuk menumbuhkan kembali terciptanya nilai toleransi, kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Setelah pengukuhan dan deklarasi, dirinya mengajak kepada FKPK dan Garda Bangsa untuk turun ke lapangan membersihkan dua titik, yakni Anjungan Teluk Palu dan Pasar Manonda.

Sementara Anggota Komisi III DPR-RI, Abdul Kadir Karding, mangatakan, perbedaan budaya di Indonesia sudah ada sejak bangsa ini belum ada.

BACA JUGA :  Pemkot Palu: Arkan Bara Mandiri Bantu Warga Lingkar Tambang

“Oleh karena itu kalau ada terorisme, radikalisme dan intoleransi, maka itu bukan budaya dan sikap bangsa Indonesia. Dengan ini warga Palu telah mengukuhkan bahwa Indonesia murni ada di Kota Palu,” ucap Sekjen DPP PKB itu.

Dia menambahkan, di Kota Palu terdapat banyak suku, tetapi sepanjang sejarah tidak pernah terjadi perkelahian antar suku atau golongan.

“Kita tunjukkan kepada dunia bahwa Kota Palu sangat menjunjung tinggi kebersamaan dan menghargai perbedaan antara satu sama lain,” tutupnya. (HAMID)