Reuni Akbar Faperta Untad, Komitmen Membangun Alumni Berkualitas

oleh -
Antusias Peserta Reuni Akbar Faperta Untad 2018. (FOTO: MAL/FAUZI)

PALU – Sebanyak seribuan mahasiswa dan alumni Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tadulako (Untad) Palu menghadiri pembukaan temu alumni dan reuni akbar Faperta Untad tahun 2018 di auditorium Untad, Jumat (24/8).

Ketua Panitia Pelaksana Trie Iriany Lamakampali dalam laporannya mengatakan sejumlah kegiatan dalam reuni akbar itu diantaranya “Career Fair”, penghijauan dan bina desa, gerak jalan santai dan senam bersama, tatap muka bersama pengurus Ikatan Alumni Untad dan Faperta, pemberian bantuan pengembangan sarana/prasarana lapangan olah raga dan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu serta temu kangen.

Reuni akbar dan temu alumni Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tadulako (Untad) tahun 2018, berlangsung di Kampus Untad, 24-25 Agustus 2018, di Jalan Sukarno Hatta, Kota Palu, yang mengusung tema, membangun keunggulan pertanian dengan semangat bersatu, berprestasi dan berkontribusi bagi almamater dan bangsa Indonesia.

Rektor Untad Prof Dr Ir Muhammad Basir yang diwakili Wakil Rektor, Prof Dr Sutarman Yado mengatakan Faperta Untad memiliki potensi dalam menghimpun kekuatan alumni dari berbagai dimensi, dimana Faperta merupakan satu dari empat fakultas pertama sejak tahun 1981.

Kata Rektor, Faperta Untad memiliki tradisi untuk tetap berhubungan dengan para alumni, dimana salah satu bentuk yakni reuni akabar tahun 2018 ini.

 

Angkatan 1983 Faperta Untad. (FOTO: MAL/FAUZI)

“Di tahun 1981, Fakultas Pertanian bersama empat fakultas lainnya didirikan dengan status negeri. Hari ini, lulusan kita telah tersebar luas di seluruh nusantara bahkan hinga ke luar negeri,” jelas Rektor.

Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola yang membuka resmi kegiatan tersebut mengatakan masih banyak tantangan yang terjadi bagi negara berkembang. Namun perguran tinggi mampu memberikan kontribusi yang signfikan untuk mengatasi masalah pembangunan, baik tingkat nasional maupun tingkat global.

“Untuk mengatasi tantangan itu, sudah menjadi keharusan perguruan tinggi dan para alumni untuk sigap dan adaptif menghadapi perubahan-perubahan global,” ujar gubernur.

Tantangan yang lebih besar lagi lanjut gubernur, yaitu menyiapkan alumni berkualitas untuk menyambut pasar kerja professional, yang tentunya peran dari alumni begitu vital dan menjadi mitra handal, dalam mengarahkan para alumni baru untuk sigap memasuki dunia kerja, bahkan menjadi mitra penyedia lapangan kerja.

Gubernur Longki berharap, perguruan tinggi dapat terus mencetak lulusan yang berorientasi enterpreneurship, yang bertujuan menjawab tantangan-tantangan yang ada.

“Perguruan tinggi perlu meningkatkan jejaring dengan dunia industri, dalam menyusun kurikulum terkait dengan masalah keterampilan yang di butuhkan pasar kerja saat ini,” harap gubernur. (FAUZI)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.