PALU – Program Indonesia Pintar (PIP) menjadi topik pembahasan dalam reses atau jaring aspirasi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, Rusman Ramli, di Aula Kantor PKS Sulteng, Jalan Sisingamangaraja Palu, Senin (16/10).

Beberapa warga mempertanyakan kesinambungan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) maupun syarat untuk mendapatkan kembali program pemerintah tersebut tahun depan.

Menjawab pertanyaan konstituen terkait pertanggungjawaban  penerima manfaat  beasiswa PIP, Rusman Ramli berharap agar siswa semakin giat mengikuti proses belajar di sekolah.

“Pertanggungjawaban siswa yang mendapatkan PIP, harus lebih rajin dan disiplin lagi ke sekolah,” katanya.

Olehnya, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Palu itu memberikan nomor handphone miliknya. Sehingga masyarakat dapat mengusulkan siswa yang akan mendapatkan PIP tahun depan.

Bagi masyarakat yang mengusulkan kelompok usaha bersama, agar menyampaikan hal itu kepadanya. Sehingga ia bisa melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

Untuk diketahui, PIP merupakan bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan.

Bagi siswa SD/MI dengan jumlah Rp.450 ribu, SMP/MTs Rp.750 ribu, dan SMA/SMK/MA Rp1 juta. Kuota total Program Indonesia Pintar (PIP) untuk Provinsi Sulawesi Tengah, sebanyak 25.000 siswa. Sementara beasiswa KIP kuliah, 450 orang pertahun.

Reses Caturwulan III tahun sidang 2023 kali ini, Rusman Ramli di dampingi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hj. Sakinah Aljufri. Dimana anggota Komisi X tersebut, diberi kesempatan untuk menjelaskan terkait Program Indonesia Pintar.

Dalam rangkaian kegiatan reses, diberikan juga hadiah berupa jilbab kepada peserta yang bertanya.

YAMIN