Reses Joppy di Palu Selatan-Tatanga, Warga Masih Keluhkan Penyaluran Stimulan

oleh -
Anggota DPRD Palu Fraksi PDlP, Joppy A Kekung, menyerahkan paket bahan pokok kepada warga saat Reses pimpinan dan Anggota DPRD Palu Cawu III tahun 2020. Selasa (20/10) 9FOTO : IST)

PALU – Percepatan penyaluran dana stimulan perbaikan rumah di Kota Palu ramai disuarakan warga dalam kegiatan Reses pimpinan dan Anggota DPRD Palu Catur Wulan (Cawu) III tahun 2020.

Hal ini mencuat dalam Reses Anggota DPRD Palu Fraksi PDlP, Joppy A Kekung di sejumlah kelurahan dalam wilayah daerah pemilihannya.

Kepada sejumlah media, Rabu (21/10) sore, Joppy menyebut warga umumnya mengaku penyaluran dana stimulan berjalan lambat. Beberapa warga bahkan mengatakan sudah menunggu dana tersebut hingga 2 bulan lamanya. Padahal warga bersangkutan sudah terdata dan diverifikasi tim.

“Keluhan warga ini sudah mencuat pada Reses yang lalu, dan sudah diteruskan ke instansi terkait,” katanya.

Kata Joppy, Aspirasi warga ini akan kembali menjadi catatan penting untuk diteruskan ke instansi terkait. Apalagi saat ini DPRD juga telah membentuk panitia khusus rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

BACA JUGA :  RDP Bersama PT CNE, Komisi B DPRD Dorong Pemkot Bangun Kembali Mall Tatura

“Akan kami komunikasikan ke teman-teman Pansus. Sebagai pressure bersama ke pemerintah,” ucapnya.

Selain soal dana stimulan, dalam penjaringan aspirasinya, warga lanjut Joppy umumnya meminta adanya perbaikan jalan dan drainase. Penambahan lampu penerangan jalan umum, serta bantuan bagi pelaku UMKM yang ikut terdampak pandemi Covid 19.

Aspirasi ini mengemuka di sejumlah titik Reses. Antara lain Kelurahan Petobo, Bayoge, Nunu dan Kelurahan Tatura Utara.

BACA JUGA :  AHY Berikan Surat B1-KWK ke Paslon Husen-Ayub

Dia menambahkan, kegiatan Resesnya kali ini menyesuaikan protokol kesehatan pencegahan Covid 19. Tidak lagi mengumpul warga untuk forum penjaringan. Melainkan mendatangi warga secara langsung pada tempat yang telah disepakati.

“Jadi kami jemput bola mendatangi warga di empat titik berbeda,” jelasnya.

Dana reses yang sedianya digunakan untuk operasional makan minum warga juga dialihkan menjadi paket bahan pokok yang selanjutnya dibagikan.

“Sedangkan model penyampaian aspirasi warga kami gunakan pola kuisioner. Yakni membagi formulir aspirasi,” tandasnya. (YAMIN)