Reses Anleg PKB  di Balaroa Masih Didominasi Usulan Infrastruktur

oleh -
Anggota legislatif Kota Palu dari Fraksi PKB, H. Nasir Dg Gani saat Reses, di Kelurahan Balaroa, Selasa (15/02) (FOTO : media.alkhairaat.id/Yamin)

PALU – Anggota legislatif (Anleg) Kota Palu dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H. Nasir Dg Gani menyerap aspirasi (Reses) konsituennya,  di Kelurahan Balaroa, Selasa (15/02).

Anggota DPRD  Daerah pemilihan (Dapil) Palu Barat-Ulujadi ini menjaring aspirasi dalam rangka agenda masa sidang Catur wulan I tahun sidang 2022.

Dalam penyerapan aspirai, anggota DPRD Palu dua periode ini menggunakan metode dengan system penyampaian usulan warga melalui selembar kertas, dimana setiap warga yang hadir dalam menuliskan aspirasi di sebuah kertas yang sudah disiapkan. Kemudian disetorkan kepada Nasir Dg Gani.

“Metode ini lebih efektif, karena biasanya dalam pertemuan banyak warga yang enggan menyampaikan langsung. Maka, menyedorkan kertas jauh lebih efektif.  Selanjutnya, setelah usulan ini kami diperiksa dan di evaluasi barulah nantinya akan menjadi catatan atau usulan hasil Reses ke Pemerintah Kota Palu,” jelas Nasir Dg Gani, di temui di selah-selah Reses.  

BACA JUGA :  Viral Video Diduga Oknum Polisi di Morowali, Kapolres Pastikan Tindakan Tegas

Nasir menyampaikan, bahwa direses tahun ini, kembali mengumpulkan warga disetiap titik, dan ada tiga titik yang nantinya menjadi sasaran reses di wilayah Dapilnya. Dimana Reses tersebut, tidak lagi membagikan paket bahan pokok kepada warga dan tetap tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Nasir mengatakan, berdasarkan catatan di kertas, aspirasi masyarakat masih berkaitan dengan infastruktur  drainase dan jalan. Selain itu, dirinya juga menyampaikan kepada warga tentang adanya program Kelompok Usaha Bersama (KUBe).

BACA JUGA :  Polres Sigi Limpahkan Berkas Perkara Kasus Narkoba ke Kejari Donggala

“Warga belum banyak yang tahu berkaitan dengan program pemerintah ini. Saya meminta agar warga bisa memanfaatkan program ini dengan membantuk kelompok usaha. Contohnya untuk membuat bahan makanan seperti roti untuk kelompok ibu-ibu, dan yang laki-laki bisa membuat kelompok untuk usaha, misalnya membuat batu bata, ” terangnya. 

Dirinya mengakui bahwa, dengan system penjaringan aspirasi seperti itu, akan banyak aspirasi yang masuk. Akan tetapi semua harus dipilah mana yang menjadi prioritas pembangunan Kota Palu, mengingat anggaran di Kota Palu juga yang pasti terbatas.

“Kita ketahui bahwa tahun sebelumnya juga ada aspirasi warga yang belum terakomodir, sehingga sekarang saya akan lihat yang prioritas dulu harus diperjuangkan,” tandas Nasir Dg Gani. (YAMIN)