PALU – Kembali beredar video korban begal di sejumlah wilayah di Kota Palu. Informasi tersebut berantai di media sosial dan whatsApp grup.

Aksi kriminal itu kembali menghantui masyarakat, setelah sempat menghilang pasca penangkapan ratusan anak muda yang tergabung dalam geng motor oleh pihak kepolisian.

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, H. Nanang, mengatakan keperihatinannya atas aksi-aksi bandit jalan itu.

Dia berharap, pihak kepolisian untuk meningkatkan keseriusan dalam menciptakan situasi kemanan di Kota Palu.

“Sangat disayangkan masalah ini terus terjadi. Sebagai ibu kota provinsi harusnya ada perhatian khusus dalam penanganannya. Karena aktivitas masyarakat yang sangat tinggi, yang tidak mengenal waktu,” keluh H. Nanang.

Bukan hanya masyarakat pada umum. Menurutnya, Kota Palu juga merupakan kota pilihan utama masyarakat Sulawesi Tengah untuk menimba ilmu, khususnya di perguruan tinggi.  

“Ada ribuan mahasiswa dan mahasiswi yang dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas kampus. Jika keamanan kita tidak terjamin, maka akan berdampak juga pada minimnya animo masyarakat luar menimba ilmu di kota ini,” jelas H. Nanang.

Olehnya dia berharap, pihak kepolisian dan juga pemerintah daerah bersinergi untuk menseriuasi masalah keamanan di kota ini.

Senada dengan hal itu politisi PKS yang saat ini menjabat Wakil Ketua II DPRD Kota Palu, Moh. Rizal, mengatakan bahwa yang prioritas bagi masyarakat sekarang adalah  keamanan.

Kata Rizal, saat ini keamanan di Kota Palu seakan mahal harganya. Aktifitas terbatas karena pelaku begal seakan tidak terbendung.

“Harus ada langkah-langkah kongkret menyelesaikan masalah. Menurut saya adalah anak muda saat ini tidak punya kesibukan positif. Kontrol orang tua dan sentuhan perasaan sekolah. Kamtibmas harus menjadi perhatian bersama. Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat khususnya aparat,” tegas Rizal.

Menurutnya, pihak kepolisian dan pemerintah daerah harus bersinergi aktif, salah satunya untuk mengaktifkan kembali pos keamanan di lingkungan.

“Aparat kepolisian bubarkan kumpulan geng motor. Pemerintah siapakan dan fasilitasi kegiatan positif, dan orang tua harus tahu anaknya dimana, sedang apa dan lagi ngapain. Minimal semua bisa sinergi,” tandasnya.

YAMIN