PALU – Deklarasi Akbar #2019GantiPresiden direncanakan akan berlangsung bulan ini di Sulteng. Deklarasi itu akan dihadiri para inisiator dari pusat, di antaranya Neno Warisman, Mardani Ali Sera, Ahmad Dhani, dan Sang Alang.

Hal itu disampaikan Ketua Panitia, Ustadz Citrawan saat jumpa pers di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, Rabu (12/09).

“Untuk kepastian tanggalnya akan disampaikan H minus tujuh sebelum deklarasi berlangsung,” kata Ustadz Citrawan.

Demikian halnya dengan lokasi deklarasi, panitia menyebutkan ada dua tempat di Kota Palu, namun belum bisa disampaikan karena masih menunggu hasil koordinasi dengan pihak bersangkutan.

Pihaknya berharap dan tetap mengedepankan aspek keamanan, kedamaian dan ketertiban dalam pelaksanaan deklarasi tersebut, mulai dari kedatangan hingga kepulangan para inisiator ke Jakarta.

Karena deklarasi itu sah dan dijamin oleh konstitusi, maka pihaknya menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu takut hadir dan mengajak untuk ikut bergabung dalam kegiatan tersebut.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Wanita Islam Alkhairaat (WIA) Syarifah Sakinah Aljufri, juga menyatakan dukungannya terhadap deklarasi #2019GantiPresiden itu.

Sakinah mengatakan, deklarasi ganti presiden itu dilindungi oleh undang-undang, sehingga diharapkan tidak ada pihak yang menolak apalagi sampai mempersekusi tamu dari Jakarta.

“Kita ingin memperlihatkan bahwa Sulteng tetap aman dan damai, serta tetap mengedepankan kebersamaan. Untuk itu kami siap menyambut kedatangan para tamu dari pusat untuk hadir dalam deklarasi nanti,” kata Sakinah.

Hal yang sama juga diutarakan Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Sulteng, Ustadz Sugianto Kaimuddin.

“FPI bersama sayap juangnya dari LPI (Laskar Pembela Islam) akan mendukung,” kata mantan Ketua FPI Kabupaten Poso itu.

Menurutnya, tidak ada alasan untuk menolak tamu yang datang. Olehnya, FPI siap menjaga, melindungi dan mengawal para tamu sejak kedatangan hingga kepulangannya balik ke Jakarta dalam keadaan aman.

Menurutnya, jika ada gerakan penolakan ganti presiden di Palu itu diharap tidak merusak tatanan karena pihaknya tidak pernah mengganggu gerakan mereka yang menolak.

“Oleh sebab itu jangan saling mengganggu. Mudah-mudahan kegiatan nanti bisa berjalan sebagaimana mestinya. Jadi kita dukung sepenuhnya kegiatan itu, kita harus ikut, dan tidak perlu takut karena satu yang kita takuti hanya Allah SWT,” tegasnya.

Sementara itu, Presidium Deklarasi #2019GantiPresiden di Sulteng, Andi Akbar menambahkan, selain para inisiator dari pusat, deklarasi tersebut akan dihadiri puluhan ribu massa yang berasal dari berbagai wilayah Sulteng.

“Jumlah massa kita perkirakan akan dihadiri sekitar 15 ribu sampai 20 ribu orang, tidak hanya Kota Palu saja, tetapi (massa) juga datang dari berbagai wilayah di Sulteng,” pungkas Andi Akbar.

Dia juga berharap pada pihak kepolisian agar akun-akun palsu yang memprovokasi, menyebar fitnah di masyarakat segera diproses secara hukum.

Sementara perwakilan tokoh masyarakat, Salim Baculu berharap kepada kelompok yang kontra dengan gerakan tagar tersebut agar tidak membuat gerakan dapat menimbulkan kegaduhan, karena militan AMP akan mengawal deklarasi ini sampai selesai. (IKRAM)