POSO- Relawan Anwar-Reny di Desa Katu meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, memberikan perhatian serius terhadap akses jalan menghubungkan Desa Katu dan Desa Rompo.
Pasalnya, sejak mantan Bupati Morowali dan Mantan Wakil Wali Kota Palu terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur pada 27 November 2024, belum ada tanda-tanda pembukaan jalan ke Katu. Sementara, salah satu program unggulan pasangan Anwar-Reny adalah “Berani Lancar”, yang artinya adalah pembangunan akses jalan merata dan adil hingga ke pelosok desa.
“Setiap kami melaksanakan pengarahan dan konsolidasi relawan, program unggulan ini selalu disampaikan berkali-kali. Sehingga kami, sebagai Koordinator tiap wilayah bersemangat menyosialisasikan kepada konstituen,” kata Adriansa Manu, Koordinator Desa Jaringan Pemenangan Anwar-Reny, dan juga anggota Relawan Samrat Berani
Menurutnya, jangan sampai program “Berani Lancar” tidak terlaksana merata di tiap-tiap daerah, karena hal tersebut menjadi penilaian serius dari masyarakat kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih, termasuk menjadi beban moril Relawan Anwar-Reny kepada warga.
Adriansa berharap 100 hari kepemimpinan mantan Anggota DPR RI tersebut memberikan kesan baik, bahwa janji kampanye benar-benar dilaksanakan bukan sekadar janji politik meyakinkan pemilih.
“Saya yakin Anwar dan Reny bisa mewujudkan impian masyarakat Katu, agar merasakan akses lancar. Apalagi, Katu salah satu produsen Kakao terbesar di Lore Tengah. Jalan bagi kami sangat penting memajukan ekonomi warga,” Tuturnya.
Adriansa mengatakan, warga Katu tidak memiliki impian lain. Mereka hanya berharap, pembukaan jalan sejauh 8 kilometer dari Desa Rompo ke Desa Katu.
“Ini cita-cita masyarakat Katu sejak lama, sejak puluhan tahun, ketika Katu defenitif menjadi sebuah Desa di Lore Tengah. Harapan kami adalah pembukaan akses jalan, agar masyarakat mudah memasarkan hasil pertanian dan melaksanakan aktivitas keluar,” kata Adriansa.
Apalagi kata Adriansa, banyak anak-anak mereka mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Rompo. Beberapa dari mereka banyak yang berangkat dari Katu ketika ke sekolah di Desa Rompo.
“Anak-anak SMP ini, naik motor setiap hari dari Katu. Kondisi jalan buruk sangat berisiko terhadap keselamatan mereka. Kita saja yang dewasa sangat hati-hati ketika melintas, bahkan tidak sedikit orang jatuh karena jalannya licin dan berkubang-kubang,” kata Kadi panggilan akrabnya.
Tidak hanya itu, kata Kadi orang sakit dan melahirkan juga menderita saat dibawah berobat keluar. Bahkan ada sudah melahirkan di jalan, tidak sempat mendapat penanganan medis.
Selama ini, kata Kadi masyarakat harus gotong royong agar jalan bisa diakses. Apalagi, musim hujan seperti sekarang beberapa titik tidak dapat dilalui karena berlubang-lubang dan berkubang-kubang, sehingga hampir setiap pekan masyarakat Katu harus memperbaikinya agar bisa dilewati.
REPORTER : **/IKRAM