PALU – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Prof Dr H Sagaf S Pettalongi, mengimbau semua pihak untuk tidak memberikan ruang kepada kelompok sipil bersenjata yang selama ini melakukan aksi teror.
Saat ini, kelompok yang paling sering disebut adalah Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
“Semua komponen yang ada di Indonesia secara umum, terkhusus untuk Sulawesi Tengah, mulai dari pemerintah, TNI, Polri, umat beragama, tokoh agama, organisasi keagamaan, dan masyarakat, harus bersatu padu melawan gerakan radikalisme dan terorisme oleh MIT, ” kata Prof. Sagaf S Pettalongi di Palu, Senin, (30/11), menanggapi aksis pembantaian kepada warga Lembantongoa, Kabupaten Sigi.
Prof. Sagaf menyatakan, aksi tersebut merupakan tindakan biadab, tidak berprikemanusiaan dan tidak dapat ditolerir karena bertentangan dengan agama apapun.
“Tidak ada agama yang menganjurkan pemeluknya untuk membunuh orang lain, yang tidak se-keyakinan, sependapat,” tegas Rektor.
Selain itu, Prof Sagaf juga mengemukakan bahwa, langkah deradikalisasi sebagai bentuk pencegahan tumbuh dan berkembangnya faham radikalisme dan terorisme perlu digencarkan oleh pemerintah dan tokoh agama, serta ormas keagamaan, di Sulteng.
“Kita harus dukung Polri dan TNI, dalam memberantas terorisme dan radikalisme, salah satunya dengan tidak membocorkan langkah strategis pihak TNI dan Polri, kepada kelompok MIT,” ujarnya.
Reporter : Ikram
Editor : Rifay