PALU – Kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) tingkat Kota Palu di Kelurahan Kabonone, resmi ditutup oleh Wali Kota, Palu, Hidayat, pekan lalu. Penutupan tersebut dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di kantor kelurahan setempat.
Hidayat mengatakan, Porseni bertujuan untuk membangun tali silaturahim antar warga. Dalam upaya ini, pihaknya telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp30 juta di tiap kelurahan dan Rp20 juta di tingkat kecamatan. Anggaran itu digunakan berbasis RT/RW, sementara di tingkat kelurahan, digunakan berbasis kelurahan.
Menurutnya, kebijakan itu sebagai implementasi tema pembangunan dari aspek budaya dalam konteks tolernsi, kegotong-royongan dan kekeluargaan yang dinilai mulai hilang dalam kehidupan di zaman ini.
“Kita tahu bahwa masyarakat Kaili sangat menjunjung tinggi nilai-nilai itu yang saat ini mulai hilang. Terkadang keluarga saja sudah tidak saling mengenal. Salah satu penyebabnya adalah kemajuan teknologi yang membuat hubungan itu semakin jauh,” katanya.
Kata Hidayat, fenomena sosial yang terjadi dapat dilihat di meda social, dimana orang saling menghujat, menyebarkan berita bohong, radikal dan ajaran sesat, sehingga semakin merenggangkan hubungan antara sesama manusia.
“Pembanguna nilai-nilai inilah yang coba kita dorong dalam kehidupan. Kita ingin tidak ada lagi ada pertikaian. Kami berharap, anggaran yang dikucurkan dapat menjadi dorongan untuk menciptakan persatuan antara agama dan antara warga untuk saling berangkulan menciptakan kebersamaan dan persaudaraan,” pungkasnya.
Kegiatan penutupan Porseni itu diisi dengan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba. Kegiatan juga turut dihadiri Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said, Camat Ulujadi Nawab Kursaid, serta sejumlah lurah se-Kecamatan Ulujadi dan tokoh masyarakat setempat. (HAMID)