SIGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi menggelar acara reflekasi 4 tahun kepemimpinan Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta dan Wakil Bupati Paulina, di lapangan sepakbola Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Rabu (26/02).
Kegiatan yang mengangkat tema “Mantapkan Semangat Kerja Bersama Membangun Sigi Kuat dan Tangguh” itu tidak hanya dihadiri para pejabat, namun juga perwakilan masyarakat serta Direktur PMD M. Fachri dan Direktur Pengembangan SDA Kawasan Pedesaan Mulyadin Malik.
Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta, mengatakan, refleksi ini merupakan sebuah cermin perjalanan empat tahun masa kepemimpinannya bersama Paulina.
Selama 4 tahun itu, kata dia, ada keberhasilan pembangunan dan capaian-capaian program yang telah diraih. Namun tidak bisa dipungkiri, juga masih kekurangan-kekurangan yang ditemui.
“Refeleksi sama seperti saat kita bercermin, kita akan melihat kekurangan dan kelebihan di dalam diri kita. Untuk itu, inti dari refleksi ini adalah sebuah evaluasi, baik dalam hal keberhasilan maupun kekurangan yang harus diperbaiki,” ujar Bupati Irwan.
Ia menegaskan, dirinya tidak akan fokus pada keberhasilan, tetapi fokus pada evaluasi kekurangan-kekurangan dalam membangun Kabupaten Sig.
Bupati berharap kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk terus bekerja dalam pemenuhan tiga pelayanan dasar, yakni pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dalam mewujudkan Kabupaten Sigi yang maju, mandiri berbasis ekonomi kerakyatan.
Wakil Bupati Sigi, Paulina juga sependapat dengan pernyataan bupati. Menurutnya, kekurangan-kekurangan yang ada, akan menjadi perhatian dalam proses pembangunan ke depan.
Apalagi, kata dia, pascabencana Tahun 2018 lalu, masih banyak yang perlu dilakukan dalam hal pembenahan dan pemulihan infrastruktur serta membangkitkan ekonomi masyarakat.
“Sejak perjalanan yang saya lakukan di beberapa desa, ada banyak laporan yang masuk. Jadi tidak hanya pascabencana, namun juga sebelum bencana. Semua itu akan menjadi evaluasi kita bersama,” ujarnya.
Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan dialog terbuka. Beberapa pertanyaan mengemuka terkait dengan pendidikan dan persoalan desa. (HADY)