PALU- Sebanyak 100 petani perempuan Sulawesi Tengah (Sulteng) mengikuti Bimbingan Teknis Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian di Hotel Santika Palu, Selasa (25/10).
“Peran perempuan sejak dahulu sangat dominan terhadap pertanian di Indonesia. Karena itu perhatian terhadap petani perempuan pada masa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo diwujudkan lewat Jaringan Petani Nasional Perempuan,” ujar Direktur Pembiayaan Kementrian Pertanian RI Indah Megahwati, saat membuka kegiatan tersebut dalam keterangan tertulis diterima MAL Online, Rabu (26/10).
Sejak masa menanam sampai panen, perempuan selalu mengambil peran penting, karena itu lanjut Indah Megahwati, diperlukan bimbingan teknis termasuk bagaimana meningkatkan pendapatan.
“Pelatihan hari ini melibatkan berbagai pihak, dari teman teman Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian sampai pihak perbankan agar petani perempuan tidak hanya menjadi pekerja tapi juga mempunyai jiwa enterpreneurship,” kata Indah Megahwati.
Ketua DPRD Sulteng, Nilam Sari Lawira menilai langkah Kementan RI memberdayakan kaum perempuan dalam bidang pertanian sangatlah tepat.
“Selama ini kaum perempuan hanya dilihat sebagai pekerja. Pelatihan ini akan membuat kaum petani perempuan mempunyai visi tidak sekadar menjadi pekerja tapi bisa menjadi lebih dari itu. Saatnya perempuan bernilai dalam bidang pertanian,” sambut Nilam Sari Lawira.
Pelatihan ini membuka mata para peserta untuk bisa mendapatkan pinjaman pelatihan perbankan.
“Selama ini kaum perempuan boleh dibilang hanya menjadi buruh. Bahkan membawa anaknya jika bekerja di sawah atau ladang. Tapi pelatihan ini membuka cakrawala berpikir dan akses untuk berusaha termasuk membuka akses mendapatkan pinjaman,” kata Maya Safira peserta dari Kabupaten Sigi.
Diakhir acara yang berlangsung sampai tengah malam, seratus peserta berasal dari Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Donggala dan Kabupaten Toli Toli mendapatkan sertifikat pelatihan Jaringan Petani Nasional Perempuan.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG