Ratusan Peserta Berkompetisi di MTQ XXVII dan Palu Mengaji

oleh -
Plt Kabag Kesra, Setda Kota Palu, Muhammad Basron, saat memimpin rapat panitia MTQ dan Palu Mengaji, Selasa (11/10) malam. (FOTO: YUNI)

PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) akan menggelar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVII tingkat Kota Palu, sekaligus Palu Mengaji.

Kegiatan dipusatkan di Lapangan Abadi, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, dari tanggal 12 sampai 17 Oktober 2023.

Tahun ini, total peserta yang akan berkompetisi mencapai ratusan orang. Panitia menyiapkan kuota peserta, masing-masing untuk MTQ sebanyak 448 orang utusan dari delapan kecamatan dan untuk Palu Mengaji sebanyak 10 orang utusan dari masing-masing kelurahan se-Kota Palu.

Pelaksana tugas (Plt) Kabag Kesra, Setda Kota Palu, Muhammad Basron, saat memimpin rapat panitia, mengatakan, persiapan sudah hampir 100 persen, tinggal koordinasi dan komunikasi dengan semua stakeholder untuk menyukseskan kegiatan ini.

Ia menjelaskan, untuk MTQ sendiri akan melombakan 11 cabang, yaitu Tilawatil Kanak-Kanak, Qiraat Murattal Remaja, Qiraat Mujawwad Remaja, 1 Juz dan Tilawah, dan 20 juz.

Selanjutnya, Tafsir Bahasa Arab, Tafsir Bahasa Indonesia, Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ), Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ),  Menulis Makalah Ilmiyah Al-Qur’an (M2IQ) dan Khat Bidang Naskah.

“Sementara untuk Palu Mengaji akan melombakan sebanyak lima cabang yaitu Tilawah Dasar, Tartil Dasar, Hifzil Qur’an Juz 30, Khat Al-Qur’an Dasar (Kaligfari) dan Da’i/Da’iyah Cilik. Masing-masing cabang lomba di Palu Mengaji ini diikuti dua orang putra putri,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk Palu Mengaji baru pertama kali dilaksanakan, sehingga ke depan butuh perbaikan-perbaikan dan inovasi untuk memberikan motivasi kepada anak-anak.

“Alhamdulillah antusias masyarakat sangat luar biasa dengan Palu Mengaji ini, sampai-sampai di luar dari santri Palu Mengaji, ingin mendaftar,” katanya.

Bahkan, kata dia, ada yang mengaku dirinya ikut di Program Palu Mengaji, namun tidak bisa ikut karena harus dibuktikan dengan di mana tempatnya mengaji di kelurahan dan bukti absensi.

“Beda dengan MTQ. Untuk yang mendftar Palu Mengaji adalah anak-anak yang benar-benar terdaftar pada guru mengaji di setiap kelurahan. Guru mengajinya sendiri juga yang sudah terdaftar di kesra. Jadi bukan di guru mengaji sembarang,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, Palu Mengaji ini juga sebagai motivasi bagi anak-anak, sehingga ketika nantinya ada lomba-lomba di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional maka anak-anak dari Palu Mengaji inilah yang akan diutus.

Ia berharap, dengan program ini, maka di tahun-tahun yang akan datang, sudah banyak anak-anak yang berprestasi, sekaligus memberantas buta aksara huruf hijaiyah.

Ia menambahkan, adapun hadiah yang disiapkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota beserta Ketua LPTQ yang juga Sekretaris Kota Palu, untuk juara I untuk MTQ dan Palu Mengaji sekitar Rp3 jutaan.

“Jadi cukup besar. Kemarin saja yang juara I MTQ di tingkat provinsi diberi bonus sampai Rp14 juta, juara II Rp12 juta dan juara III Rp10 juta, bahkan di tahun-tahun sebelumnya ada yang diberi sepeda motor dan diberangkatkan umroh. Alhamdulillah perhatian Pemkot Palu sangat luar biasa, karena ini memang masuk dalam program andalan Wali Kota Palu, yaitu Palu Religi,” katanya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay