POSO – Sebanyak 150 mantan narapidana yang pernah tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI) mengikuti seminar ilmiah, di Ancyra Hotel Poso, Ahad (7/9).

Kegiatan yang bertajuk “Transformasi Ideologi Jalan Menuju Wasathiyah, Membangun Kesadaran Baru Ideologi Sehat dan Moderat” ini, merupakan inisiasi dari Rumah Wasatiyah berkolaborasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri.

Seminar menghadirkan narasumber utama, Ustad Para Wijayanto mantan Amir (pimpinan) Jamaah Islamiyah periode 2008-2019.

Dia menjelaskan, transformasi ideologi merupakan pintu masuk untuk menata kembali cara pandang, pola pikir dan arah perjuangan hidup bagi mantan napiter JI secara moderat.

“Ideologi menyimpang dapat menjerumuskan seseorang ke jalan kekerasan, hanya kesadaran akan pentingnya moderasi, cinta tanah air dan penghormatan terhadap nilai kemanusiaan yang bisa menyelamatkan kita. Jalan wasathiyah adalah jawaban atas tantangan itu,” ujar Para Wijayanto.

Menurut mantan pentolan JI ini, seminar ilmiah menjadi upaya dalam membangun kesadaran kolektif di wilayah yang sempat menjadi episentrum konflik dan terorisme di Indonesia.

“Kami berharap melalui seminar ini mampu memberi inspirasi sekaligus mempercepat proses reintegrasi sosial para mantan napiter di tengah masyarakat,” tuturnya.

Rumah Wasathiyah menargetkan, program ini terus berlanjut dengan pendekatan persuasif, edukatif dan humanis.

Sehingga, mantan napiter tidak hanya bebas dari jerat hukum, tetapi keluar dari lingkaran ideologi kekerasan menuju paradigma baru yang lebih moderat dan selaras dengan nilai kebangsaan.

Perlu diketahui, ratusan peserta yang hadir berasal dari tiga kabupaten di Sulawesi Tengah, yakni Kabupaten Poso, Morowali Utara dan Tojo Unauna.